Jaga Kerukunan, Kebersamaan Perlu Diperluas Hingga Jamaah
NU Online · Kamis, 17 Januari 2019 | 04:45 WIB
Jember, NU Online
Kerukunan dan kebersamaan lintas tokoh agama harus selalu dirajut untuk menjaga kondusifitas bangsa Indonesia. Sebab keragaman agama selalu berpotensi menimbulkan gesekan antar umat beragama, yang ujung-ujungnya bisa menghancurkan Indonesia. Demikian disampaikan Wakil Bupati Jember, Jawa Timur, KH Muqit Ariev kepada awak media usai membuka diskusi lintas agama di gedung olah raga SMAK Santo Paulus, Jember, Rabu (16/1) malam.
Menurutnya, peran tokoh agama cukup penting dalam merajut kebersamaan sekaligus menjaga Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, tukas Ra Muqit, sapaan akrabnya, pihaknya terus mendorong adanya usaha dan kegiatan untuk kebersamaan tersebut.
“Saya kira diskusi lintas agama seperti ini perlu terus dikembangkan untuk memberi pemahaman kepada umat betapa pentingnya arti kebersamaan,” jelasnya.
Ra Muqit mengaku bersyukur bahwa kondisi kehidupan beragama di Jember selama ini cukup kondusif meskipun ada riak-riak kecil yang coba mengoyak kedamaian tersebut. Untuk itu, yang juga penting adalah menularkan kebersamaan yang telah terjalin antar tokoh agama tersebut ke tingkat jamaah.
“Kalau kebersamaan itu diperluas hingga ke tingkat jamaah, insyaalah pihak-pihak yang akan memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara atas nama agama, budaya dan sebagainya, tidak akan mendapatkan tempat di Kabupaten Jember,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang nara sumber, KH Hodri Ariev menegaskan bahwa setiap agama mempuyai pesan perdamaian meski bahasanya beda. Persaudaraan dan persahabatan tak pernah ditolak dalam agama apapun. Tak ada satupun agama yang membenarkan permusuhan, pertengkaran, penipuan dan sebagainya.
“Kalaupun ada pemeluk satu agama yang perbuatannya sangat tercela, bukan berarti agama yang bersangkutan tidak baik. Itu adalah perbuatan oknum yang sama sekali bukan atas nama agama,” ulas pengasuh Pesantren Bahrul Ulum, Silo, Jember itu.
Diskusi lintas agama yang diprakarsai oleh Gereja Katolik Santo Yusup bekerjasama dengan SMAK Santo Paulus Jember tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam, Katolik, kiai, dan pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember (Red: Aryudi AR).
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua