Isra Mi’raj, Momentum Meningkatkan Kualitas Shalat
NU Online · Sabtu, 16 Mei 2015 | 00:02 WIB
Jepara, NU Online
Oleh-oleh yang dibawa Nabi Muhammad SAW saat melaksanakan Isra’ dan Mi’raj ialah perintah shalat lima waktu. Peringatan Isra’ dan Mi’raj yang digelar tiap tahun bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas shalat.
<>
Paparan ini diuraikan K. Ahmad Yani, pembina Pesantren Az Zahra Mlonggo Jepara dalam Peringatan Isra’ dan Mi’raj yang dilaksanakan di aula pesantren setempat, Jum’at (15/05/15).
Kenapa harus shalat? Kiai muda ini menjelaskan Isra Mi’raj merupakan dialog Nabi dengan Malaikat Jibril dan Allah SWT.
Isra dan Mi’raj merupakan perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa. Sedangkan Miraj tambahnya perjalanan rasul dari masjidil aqsa ke sidratil muntaha yang merupakan langit terakhir. Setiap menaiki pergantian langit Nabi didampingi malaikat Jibril. Khusus di Sidratil Muntaha Nabi sendirian menemui Allah SWT.
Di sidratul muntaha terjadi dialog Allah dan Nabi. Lafal tahiyat yang biasanya dibacakan saat shalat merupaan dialog Tuhan dan Muhammad.
Nabi Muhammad, sebutnya, sudah direncanakan Allah menjadi Nabi yang terbaik.
Dengan perjalanan ini, Kiai Yani berharap kepada santri agar rajin shalat. “Sebab fungsi shalat untuk mendekatkan diri kepada Allah,” harapnya.
Ia menegaskan kualitas shalat santri harus semakin meningkat. “Yang masih bolong-bolong disempurnakan menjadi 5 waktu. Jika belum hafal harus terus belajar dan belajar,” imbuhnya.
Shalat, menurutnya, jangan hanya ditunaikan saat menghadapi ujian nasional. Setelah itu kendur lagi. “Wajib istiqomah,” tambahnya.
Maka tidak salah program untuk peserta didik SMP dan SMK yang mukim di Pesantren Az Zahra wajib menunaikan shalat jamaah.
Kegiatan ini merupakan agenda santri SMP dan SMK Az Zahra. Kegiatan dimeriahkan penampilan rebana Az Zahra. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua