Tulungagung, NU Online
Indonesia kini menjadi kiblat dunia. Karena, masyarakat dunia, khususnya Eropa banyak berbondong-bondong ke Indonesia. Mengapa mereka, datang ke Indonesia?. Karena, mereka ingin mencari agama yang sesungguhnya (Finding the real religion).
Menurut mereka, agama yang sesungguhnya adalah agama yang bisa menetramkan mereka. Karena apa, ternyata kemewahan, materialisme, kemajuan dan kemegahaan yang mereka nikmati selama ber abad-abad itu belum juga menghantar kebahagiaan mereka yang hakiki.
Hal ini disampaikan ketua PW ISNU Jawa Timur terpilih, HM, Mas’ud Said, saat memberikan arahan pada acara silaturahmi cabang-cabang ISNU se Eks Karesidenan Kediri di Waroeng Joss Tulungagung, Kamis (26/7) malam.
"Dari beberapa survey dinyatakan, mereka mengaku berbahagia dan gembira dengan kehidupan ini. Namun mereka rata-rata mengaku belum tentram dan puas dengan kehidupan ini," ujar Mas'ud.
Dikatakan, mereka melihat kekentraman dan kepuasan itu ada di negara-negara Asia. Misal India, Jepang, Korea, Malaysia dan Indonesia masuk di dalamnya.
“Kalau didalami ternyata agama-agama kepercayaan di Asia itu adalah agama, kultur dan kepercayaan yang membuat mereka bisa tenteram. Karena ada ajaran-ajaran yang sangat simpel. Contoh sabar, cukup, nerimo, sumeleh. Hal yang demikian itu tidak ada dikultur mereka," jelasnya.
menurut Mas'ud, ajaran-ajaran yang bisa manusia berhalus budi itu ada di Asia termasuk Indonesia. Sehingga mereka melakukan penelitian ke Yogja, Bali, NTT dan lainnya. Karena menemukan ketentraman di sana mereka tidak mau pulang.
“Semua itu ada di Islam Ahlussunah Wal Jamaah, sehingga Islam Aswaja dan NU kita saat ini jadi bintang. Orang lain dari luar negeri, kalau ingin damai, ingin sejahtera hatinya mereka datang ke kita," tambah mantan Staf Ahli Kemensos itu.
Di sisi lain, lanjut Mas’ud, NU 8 tahun lagi akan memasuki abad Ke-2 setelah kelahirannya tahun 1926 lalu. NU sudah memasuki generasi ke empat dari mulai pendiri Jam'iyah ini. Mulai Rais Akbar Hadratussyeh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan lainnya. Kemudian, diganti putra dan santrinya. Lalu cucunya dan kini diganti cicit-cicitnya.
“Jadi saat ini NU ini mengemban amanat dunia, untuk tetap mempertahankan kedamaian, sejahtera seimbang. Untuk itu negara kita itu berjuluk The Most Demokratic Muslim Country In The World (Negara Muslim paling demokrasi di dunia). Oleh sebab itu, maka ada kewajiban dan tantangan bagi kita. Tidak hanya untuk generasi kita di lingkungan kabupaten, kampung, provinsi dan negara Indonesia saja, namun untuk dunia," katanya. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)