ISNU Demak: NU Harus Dikelola dengan Manajemen Super Tim
NU Online · Jumat, 18 September 2020 | 16:00 WIB
Samsul Huda
Kontributor
Demak, NU Online
Sudah saatnya organisasi-organisasi Islam termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dikelola dengan prinsip-prinsip manajemen modern dengan memadukan potensi figur-figur panutan yang ada di dalamnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak, Jawa Tengah Muhammad Ali Maskun mengatakan, tantangan ormas-ormas Islam besar, terutama NU dan perangkat-perangkatnya ke depan semakin kompleks dan berat.
"Untuk menjawab problem besar, organisasi tidak cukup hanya mengandalkan potensi perorangan, tetapi harus melibatkan semua potensi untuk disinergikan," katanya.
Hal itu disampaikan Ali Maskun dalam sarasehan kajian Islam dengan tajuk 'Kepemimpinan Pemuda Islam' yang diselenggarakan Takmir Masjid Agung Demak di serambi masjid peninggalan Wali Songo, Kamis (17/9).
Dikatakan, agar organisasi tetap eksis dan mampu bertahan bahkan berkembang, dibutuhkan sinergitas semua potensi yang dimiliki sehingga terwujud sebuah tim kerja yang kuat atau super tim.
"Sebisa mungkin dihindari kepemimpinan one man show yang hanya mengandalkan kemampuan perseorangan. Karena sehebat-hebat atau sekuat-kuatnya seseorang pasti memiliki keterbatasan," ujarnya.
Dikatakan, organisasi besar tidak bagus kalau hanya dikendalikan dengan kepemimpinan model superman. Yang tepat adalah super tim karena beban kerja dan tanggung jawab akan terdistribusi secara proporsional tidak menumpuk pada seseorang saja.
Dia menambahkan, konsep super tim bukan menyingkirkan dan meniadakan sosok figur yang punya pengaruh besar. Justru manajemen super tim akan semakin mengokohkan kekuatan seseorang dalam mengelola rentang kendali organisasi.
"Bagi NU untuk mengaplikasikan manajemen super tim tidak akan menemui kesulitan, terlebih di era seperti sekarang ini. Sebagian kiai yang pada dirinya melekat nilai ketokohan besar justru berfikiran maju dengan mamandang bahwa amanat harus dipikul bareng atau bersama-sama," pungkasnya.
Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Abdullah Syifa mengatakan prinsip-prindip manajemen modern sudah saatnya diterapkan untuk semua organisasi di era sekarang ini.
"Zaman terus berubah, organisasi harus mengimbangi agar tidak ditinggalkan anggotanya," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua