Daerah

ISNU Balen Latih Petani Milenial Buat Pupuk Organik

Sen, 28 Juni 2021 | 05:30 WIB

ISNU Balen Latih Petani Milenial Buat Pupuk Organik

Kegiatan Pelatihan Pupuk Organik ISNU Balen, Bojonegoro. (Foto: M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Balen mendorong peningkatan kualitas para petani milenial dengan menggelar kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik untuk petani muda. Kegiatan tersebut berlangsung di Pesantren Darun Najah, Desa Kemamang, Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jawa Timur. Ahad (27/6).

 

Ketua PAC ISNU Balen, Abdul Ghoni Asror mengatakan bahwa diantara tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan dunia pertanian khususnya di kalangan milenial, sebab dukungan dan kolaborasi bersama antar petani muda perlu dilakukan.

 

"Kegiatan ini untuk memberikan semangat kepada para petani terutama petani muda," ujarnya.

 

Ghoni menjelaskan, para petani muda yang menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan ini dibekali teori tentang pupuk organik kemudian teori tersebut langsung dipraktekkan di lokasi kegiatan.

 

Setelah kegiatan, kata dia, akan ada tindak lanjut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para petani sehingga diharapkan ada peningkatan hasil pertanian di Kecamatan Balen.

 

"ISNU Bojonegoro ada agenda rutin Majlis Dzikir dan Majlis Fikir. Pelatihan pembuatan pupuk organik merupakan bentuk nyata Majlis Fikir ISNU dalam mengedukasi masyarakat," jelasnya.

 

Sementara itu, Ketua MWCNU Kecamatan Balen, H Mariyadi mengapresiasi langkah PAC ISNU Balen yang mengadakan kegiatan pelatihan ini sehingga keberadaan ISNU bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat.

 

"Mayoritas orang NU merupakan petani, jadi perlu penguatan dan pemahaman dalam pertanian," terangnya.

 

H Mariyadi berharap, kedepan kegiatan semacam ini perlu ditingkatkan dan dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan agar petani semakin kuat dan berdaya, jangan sampai para petani merasa kesulitan dalam melakukan cocok tanam.

 

"Ada pepatah bilang, bebek berenang di air mati tenggelam, ayam bertelur mati di lumbung padi,” paparnya.

 

Jadi, sambungnya, istilah semacam tersebut jangan sampai terjadi di kalangan petani khususnya di Kecamatan Balen, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi semuanya agar bisa menjadikan para petani semakin produktif.

 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sigit Budi yang didaulat menjadi narasumber dan banyak menjelaskan seputar dunia pertanian di Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, Bojonegoro punya potensi besar di sektor pertanian. Potensi ini perlu disambut dengan ilmu dan keterampilan.

 

"Jangan remehkan petani, karena punya pengalaman selama bertahun-tahun bertanam. Namun perlu diarahkan agar efektif dan efesien,"paparnya.

 

Dalam proses pelatihan pembuatan pupuk organik ini, disiapkan bahan-bahan diantaranya kotoran sapi, bekatul atau dedak, kulit padi atau berambut dan beberapa bahan lainnya. Seluruh bahan organik tersebut dicampur dan diaduk menjadi satu, ditunggu 4 sampai 7 hari sebelum digunakan.

 

Kontributor: M. Yazid
Editor: Aiz Luthfi