Daerah

Ishari, Ikatan Seni Hadrah Harus Berinovasi

NU Online  ·  Selasa, 29 Oktober 2013 | 23:00 WIB

Jember, NU Online
Ikatan Seni Hadrah Indonesia atau Ishari harus mengembangkan diri dan mencari terobosan baru agar organisasi seni hadrah milik NU tersebut bisa eksis dan tetap diterima masyarakat.
<>
Demikian disampaikan Ketua PCNU Jember KH. Abdullah Syamsul Arifin saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Cabang Ishari ke-VI di aula kantor PCNU Jember, Ahad (27/10).

Kiai yang akrab disapa Gus A’ab  menilai, dewasa ini, perkembangan seni hadrah cukup pesat. Salah satunya kemunculan seni hadrah al-Banjari. “Sekarang al-Banjari cukup mendominasi dan itu harus disikapi oleh Ishari,” uajrnya.

Gus A’ab mengakui, saat ini eksistensi Ishari mulai meredup seiring dengan munculnya kelompok-kelompok seni hadrah yang lain. Meredup dalam arti tidak banyak event-event yang di dalamnya ditampilkan seni hadrah Ishari.

“Sebetulnya, al-Banjari bukan saingan, karena intinya sama-sama membaca shalawat. Tapi Ishari ini ‘kan milik NU sehingga harus tetap eksis,” jelasnya.

Oleh karena itu, Gus A’ab berharap agar Ishari mencari terbosan baru dan selalu mengikuti perkembangan seni hadrah yang ada agar Ishari tidak ketinggalan jaman sehingga tetap diminati masyarakat. Ishari harus kreatif, namun tetap menjaga jati diri aspek shalawat maupun aspek tradisionalnya (seni hadrah),” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PC Ishari Cabang Jember, H. Abdul Wahid menyatakan, selain akan memilih ketua baru, Muscab Ishari kali ini juga akan menyusun program baru, termasuk membentuk Anak Cabang Ishari di beberapa kecamatan yang belum terbentuk. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)