Daerah

IPNU Tegal Gelar Harlah ke-57

Rab, 2 Maret 2011 | 00:17 WIB

Tegal, NU Online
Kamis (24/2) malam, Pimpinan cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU ) Kabupaten Tegal menggelar acara peringatan Hari Lahir (Harlah) IPNU ke 57 sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dipusatkan di Gedung PCNU Kabupaten Tegal, jalan Ahmad Yani, Procot Slawi .

Acara yang dihadiri 70 peserta tersebut , sebenarnya akan menghadirkan beberapa pelaku sejarah IPNU di Kabupaten Tegal. Namun sayang, kondisi cuaca yang kurang mendukung rencana itu ditunda. Turut hadir juga dalam kegaitan tersebut perwakilan Pimpinan anak Cabang IPNU se Kabupaten Tegal, sejumlah pimpinan ranting.<>

Kegiatan harlah ke-57 diawali dengan istighosah dan diakhiri dengan doa bersama, sekaligus tasyakuran. Ketua PC IPNU Kabupaten Tegal Abdul Basir menjelaskan, Harlah ini merupakan moment yang penting untuk bisa mengevaluasi diri. Sudah sampai manakah sebenarnya 57 tahun ini, dan apa langkah selnjutnya yang mesti dilakukan oleh IPNU sebagai organisasi kepelajaran di bawah naungan NU.

“ Kini saatnya kita belajar lebih banyak terhadap segala kejadian, agar kedepan lebihterkonrol dalam bertindak dan bertingkahlaku, dan inilah pentingnya kita memperingati hari lahirnya IPNU. Selain menjadi kawah candra dimuka IPNU sebagai lahan intropeksi diri sehingga apa yang diharapkan oleh pendirinya atau the founding fahther nya bisa mengena pada sasaran yaitu IPNU sebagai organisasi kader yang bisa diharapkan,” katanya.

Para kader harus menyadari betul, betapa perjuangan ini tetap harus dilakukan, apalagi ketika melihat kondisi IPNU sekarang yang mestinya berbeda dengan dahulu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Saya berharap kader-kader yang menjadi penerus NU ini harus tetap menjaga keeksistensianya, karena falsafah mengatakan masa depan bangsa tergantung pada generasi mudanya. Dengan demikian masa depan NU juga tergantung dari Kader mudanya seperti IPNU ini, “jelas Basir, begitu akrab dipanggil

Di tempat terpisah Pengurus anak cabang kecamatan Pangkah Ariyanto Aji Mutaqin mengharap agar IPNU sebagai tempat  kaderisasi tetap bisa menjujung nilai-nilai Islam ala ahlusinah waljamah, sehingga terlihat ada perbedaan  antara orgainisasi yang bernuansa keagamaan dan organisasi dan non kegamaan. Ini penting karena bagaimanapun harus dipikirkan secara baik-baik sehingga keberadaan IPNU sebagai laboraturium kader bisa memegang nilai yang patut di kembangkan.

Senada dengan Ariyanto, pembina IPNU Kecamatan Dukuhwaru Ustadz Chamdan berpendapat, sudah saatnya generasi muda menampilkan akhlak yang baik, karena di zaman yang krisis moral seperti ini sulit sekali pergaulan bebas dibendung, salah satu cara untuk memperbaiki generasi adalah dengan memberikan bimbingan dan arahan lewat jamiyah seperti IPNU ini,
 
“Untuk itu saya menyadari betul bahwa etika dan prillaku orang berorganisasi mestinya lebih baik, karena di samping mengasah SDM juga sering bergaul dengan tokoh agama yang menjadi panutan umat. Inilah sisi pentingnya memperbaiki generasi muda agar menjadi manusia berkualitas baik intelektual maupun akhlaknya,” tukasnya. (miz)