Daerah

IPNU Sosialisasikan Pencegahan Pernikahan Dini

NU Online  ·  Jumat, 27 Mei 2016 | 16:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Probolinggo terus berupaya untuk menekan angka pernikahan dini di kalangan remaja. Mereka bekerja sama dengan melibatkan kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Jum’at (27/5).

Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang kader IPNU dari Kecamatan Sumberasih dan Wonomerto. Dalam sosialisasi ini BPPKB merangkul Dosen UPM Probolinggo Abdul Halim yang memberikan motivasi tentang pentingnya pendidikan bagi remaja IPNU.

“Remaja IPNU tidak boleh takut. Belajarlah untuk meraih derajat pendidikan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari keluarga miskin. Tetap semangat untuk sekolah. Pertolongan Allah SWT tidak bisa diukur dengan akal, asalkan mau berusaha dan berdoa,” katanya.

Sementara Kepala Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat BPPKB Kabupaten Probolinggo Herman Hidayat mengatakan, IPNU sengaja dilibatkan karena organisasi ini mewadahi unsur remaja dan pemuda di NU sehingga diharapkan akan menjadi garda terdepan atau pioner dalam menyuarakan tentang usia perkawinan yang ideal.

“Penyebab pernikahan dini itu tidak hanya dari faktor orang tua, tetapi juga kalangan remaja yang kurang ada motivasi diri dalam hal pendidikan. Jika anak mempunyai semangat, maka orang tua mau tidak mau akan memberikan dukungan,” katanya.

Menurut Herman, hingga akhir tahun 2015 angka pernikahan dini di dua kecamatan ini sangat tinggi. Di Kecamatan Sumberasih, tercatat 284 pernikahan dini dari total 483 pernikahan atau 58,80% dan Wonomerto tercatat 160 pernikahan dini dari total 312 pernikahan atau 51,28%.

“Remaja IPNU sengaja dilibatkan karena ternyata masih rentan dengan pernikahan dini. Kami akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menikah pada usia yang matang dan ideal,” pungkasnya.

Ketua IPNU Kabupaten Probolinggo Babussalam menyambut baik atas dilibatkannya kader IPNU untuk menekan angka pernikahan dini.

“Memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya remaja masih rentan dengan pernikahan dini, terutama yang ada di desa-desa. Tapi dengan keterlibatan IPNU ini mudah-mudahan bisa banyak membantu program pemerintah dalam menekan angka pernikahan dini,” katanya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)