Daerah

IPNU Lampung Barat Wirausaha Kopi

Sen, 21 Oktober 2019 | 14:15 WIB

IPNU Lampung Barat Wirausaha Kopi

Seorang pembeli di stan IPNU Lampung Barat (Foto: NU Online/Salman)

Lampung, NU Online
Lampung Barat secara geografis menjadi tempat yang baik bagi tumbuhnya kopi. Tak ayal kabupaten tersebut menjadi sentra kopi di Lampung.

Tak ingin menyia-nyiakan lingkungan sekitar yang sudah tumbuh pertanian dan industri kopinya, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Lampung Barat memanfaatkan hal tersebut dengan menjajakan hasil bumi daerahnya itu.

"Kita sebagai pelajar harus bisa memanfaatkan media lingkungan dengan baik," kata Habib Aditiya, Sekretaris II PC IPNU Lampung Barat, saat ditemui di stand bazar IPNU Lampung Barat di tengah arena Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPNU di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Ahad (20/10).

Siswa SMA N 1 Pagar Dewa itu ingin kopi lampung bisa dikenal luas. Karenanya, ia membawanya ke Konbes dan Rakernas IPNU agar para peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dapat mengenalnya. "Di Lampung Barat itu ada kopi bagus. Kita ingin membawa nama Kopi Lampung Barat lebih dikenal," katanya.

Ia menyebut kopi yang dibawanya itu, kopi Sekincau, spesial mengingat ditanam di ketinggian 1.000 M. Ia pun menjalin kerjasama dengan para petani di sana sudah sejak November. Gagasan anggota punya sda yang baik. Kerja sama IPNU agar sama-sama belajar dan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan, IPNU belajar berwirausaha dan usaha kopi di sana juga bisa lebih terbantu," katanya.

Standnya semakin menarik dengan kehadiran barista bersertifikat. Ia menyajikan kopi dengan takaran yang pas sehingga hadirin yang datang pada kegiatan tersebut dapat menikmatinya.

"Cukup banyak karena kopi Lampung Barat dibuat dan dikemas sedemikian rupa dengan menghadirkan barista bersertifikat juga," ujarnya.

Selain kopi seduh, kopi bubuk, dan kopi yang masih berbentuk biji, IPNU Lampung Barat juga menjual kopi yang berbentuk dodol. "Ada yang bisa menciptakan dodol kopi karena dari awalnya sudah kreatif dan ada binaannya melalui koperasi petani kopi," katanya.

Sementara itu, Asan Hilmi, Pegiat Kopi Lampung Barat, menyampaikan bahwa kopi yang ia sajikan melalui beberapa proses punya cita rasa berbeda. "Proses natural lebih original kopinya punya rasa yang lebih fruity dan nutty, asemnya juga ada sedikit," katanya.

Ada juga proses full washed yang lebih menonjol rasa asamnya. Ada lagi proses wine coffee yang menunjukkan aroma winenya dan rasanya lebih ke asam anggur. "Proses wine sampai tiga bulan. Fermentasinya 35-40 hari," ujarnya.

Melalui kerjasama, ia ingin juga kader-kader IPNU dan IPPNU memiliki produk tersendiri. "Pengen IPNU IPPNU juga ounya basic dan taste product," katanya.

Stand tersebut didatangi oleh Maulana Nur, Bendahara Umum PP IPNU. Ia menyatakan bahwa bazar kali ini merupakan gelaran pertama di Konbes dan Rakernas IPNU. "Dengan adanya Bazar menampilkan jiwa entrepreneur," katanya.

Ia juga tak perlu keluar untuk membeli oleh-oleh. Cukup di bazar itu, ia bisa mendapatkan oleh-oleh khas Lampung seperti kopi yang ia borong dari stand PC IPNU Lampung Barat. Menurutnya, inisiatif itu sangat baik sebagai bagian dari pembelajaran kader dalam berwirausaha.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Â