Daerah

IPNU Jabar Gelar Seminar Advokasi Anggaran Pendidikan dan Penguatan Aswaja

NU Online  ·  Rabu, 4 November 2009 | 03:41 WIB

Bandung, NU Online
PW IPNU Jawa Barat dalam dua hari Sabtu-Ahad (31/10-1/11) kemarin mengadakan kegiatan di gedung PW Fatayat NU Jl. Soekarno Hatta Taman Bumi Cipadang Indah-Bandung.

Kegiatan ini berupa Seminar Advokasi Bidang Pendidikan dan Pengajian Penguatan Aswaja, yang diikuti oleh pelajar maupun perwakilan PC IPNU se-Jawa Barat. Sebanyak 52 orang utusan dari 20  Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat terlihat antusias mengikuti kegiatan, bahkan mereka merekomendasikan agar menyelenggarakan kegiatan serupa minimal tiga bulan sekali dan membentuk forum Informási Jawaban APBD.<>

Ketua PW IPNU Ganjar Abdul Mujib mengatakan, kegiatan ini sebagai media silaturrahmi antar relajar dan PC IPNU se-Jawa Barat serta menambah pemahaman dalam anggaran APBD bidang pendidikan di tempat masing-masing. Dari 20 % anggaran dana pendidikan, terdapat hak bagi pelajar untuk menikmati pelayanan pendidikan baik materi maupun infrastruktur.

Pelayanan pendidikan merupakan tugas dari pemerintah pusat untuk mencerdaskan bangsa dengan mengacu pada UUD tahun 1945, yang diterjemahkan dalam APBD termasuk pada biaya rutin atau tak langsung. Salah satu tugas IPNU dalam advokasi pelajar adalah apakah mereka sampai saat ini sudah menikmati pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

PWNU yang diwakili Prof Abdur Rozak menambahkan, IPNU harus melakukan penguatan-penguatan tidak hanya pada pengkaderan internal. Tapi, Penyikapan IPNU terhadap realitas pendidikan dijadikan sebagai barometer dalam memberikan jawaban terhadap permasalahan pendidikan yang dialami oleh pelajar.

Dari PP IPNU yang diwakili oleh Khoirul Anam juga menambahkan, dari anggaran 20 % untuk pendidikan merupakan tuntutan bagi kita untuk menikmatinya sub bagian tersebut termasuk pada beasiswa, infrastruktur dan lain-lain. Anam menegaskan bahwa IPNU harus berinovasi terhadap perubahan dengan tanpa meninggalkan program formal seperti pengkaderan-pengkaderan, juga bentuk lain seperti seminar ini.

Dalam seminar tersebut, peserta dibekali dengan materi nominal, perencanaan, mekanisme dan aturan pembuatan anggaran dengan pembicara dari LSM yang bergerak dalam bidang anggaran seperti DIGS, Forum Kerja APBD Jabar.

Sementara itu M. Suryani Hisan selaku Wakil Ketua PWNU Jabar menyampaikan tentang sejarah NU. Dimulai dengan sikap Wahabisme terhadap Aswaja, dan menjawab pertanyaan kenapa harus ber-Aswaja, dengan disertai dalil-dalil  konteks Aswaja saat ini. Titik berat penguatan Aswaja adalah sebelum berbicara tentang IPNU dan Aswaja pada orang lain terlebih dahulu harus mengenal diri kita lebih dalam. (aan)