Maraknya aksi penyimpangan seksual di kalangan remaja disebabkan kurangnya pengetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi. Apalagi memasuki usia remaja mengalami kecenderungan seksual aktif padahal mental dan sosialnya belum matang. Oleh karenanya, sejak dini perlu diperkenalkan kesehatan reproduksi bagi remaja.
Demikian terungkap dalam acara seminar kesehatan reproduksi remaja yang diselenggarakan PR IPNU-IPPNU Desa Klumpit di gedung RA Tarbiyatul Banat Kalilopo klumpit Jum’at (11/3). Seminar yang diikuti puluhan anggota IPNU-IPPNU itu, menghadirkan pembicara tunggal Bidan desa Klumpit Darini.
/>
Menurut Darini , masalah reproduksi remaja sering menjadi problem tersendiri yang bisa berdampak pada beban psikologis dan social bagi remaja maupun keluarga. Hal ini disebabkan informasi masalah reproduksi tidak berimbang dan hanya bersifat eksploitasi seksual dari pada reproduksi sehat.
“Pembicaraan Masalah kesehatan reproduksi remaja dipandang sebelah mata, tabu terkesan saru. Stigma reproduksi remaja salah inilah mendorong mereka menjadi ke kelompok marginal,” kata Darini yang juga bidang desa setempat.
Sebab lain, lanjutnya, kesehatan reproduksi lebih banyak dilihat sebagai aib dari pada mencarikan solusi. Petugas kesehatan belum siap menghadapi pesat dan kompleksnya masalah yang dihadapi remaja.
“Kesehatan reproduksi sangat penting dikenalkan kepada remaja terutama anak-anak yang memasuki usia remaja. Lebih penting remaja harus dibekali pendidikan agama dan penanaman akhlak yang baik,” tandasnya.
Diawal paparannya, Bidan Darini lebih banyak mengenalkan fungsi alat reproduksi serta ciri-ciri pertumbuhannya dan permasalahannya. Banyak peserta tersenyum mendengar penjelasan yang baru pertama dikenalnya.
Ketua PR IPPNU Klumpit Lia Fatmawati mengatakan kegiatan ini merupakan kemasan peingatan hari perempuan dunia. Selain itu, untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja sehingga anggota IPNU-IPPNU bisa menjaga dan tidak melakukan menyimpangan seksual.
“Awalnya agak tabu membicarakannya, namun setelah tahu manfaatnya kita harus selalu mensosialisasikan kepada remaja lainnya,”katanya singkat pada NU Online. (adb)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua