Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Pusat menggelar Semarak Ramadhan yang diisi dengan acara tabligh akbar, santunan anak yatim dan buka puasa bersama di Gedung DPP Sarbumusi Jakarta Pusat, Sabtu (3/8) sore. <>
Kegiatan ini dihadiri oleh ketua PCNU Jakarta Pusat KH Muallif, ZA, Pimpinan Pusat IPNU, ketua PW IPNU DKI Jakarta, Muhammad Said, dan Pengurus Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU se-Jakarta Pusat serta ratusan pelajar SLTA.
KH Muallif dalam sambutannya mengatakan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam ini sangat bermanfaat, dan mempunyai nilai ibadah tersendiri. Apalagi di bulan Ramadhan.
“Bulan Ramadhan adalah bulan penuh hikmah dan barokah, bahkan di hari sepuluh akhir Ramadhan ini anak-anak yatim juga mendapat berkahnya,” tambahnya.
Ketua Pimpinan Cabang IPNU Jakarta Pusat, Friady Mulana mengatakan bahwa acara tahunan Ramadhan ini adalah tahun kedua setelah tahun lalu PC IPNU-IPPNU Jakarta pusat mengadakan Kirab Ramadhan di PBNU.
“Kegiatan santunan ini sengaja kita laksanakan di hari mendekati lebaran, guna membantu para anak yatim yang kurang mampu dan yang membutuhkan,” jelas Friady yang juga sekretaris jendral PPMI Jakarta ini.
Disamping santunan anak yatim, acara juga diisi dengan penampilan hadrah dari kader IPNU Kecamatan Kemayoran dan juga pengundian kupon door prize, diantaranya ada dispenser, blender, kipas angin, setrika, sarung, panci dan puluhan door prize lainnya.
Puluhan Anak yatim dalam kegiatan santunan ini terdiri dari perwakilan kecamatan-kecamatan se-Jakarta Pusat, yang dikoordinatori oleh Pengurus Anak Cabang IPNU dan IPPNU Jakarta Pusat.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah Ramadhan oleh KH Fathurrahman dari Cempaka Putih Jakarta dan akhiri dengan buka puasa bersama sambil pengundian hadiah.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ansori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua