Daerah

IPNU-IPPNU Demak Peringati Harlah

NU Online  Ā·  Kamis, 3 Maret 2011 | 00:33 WIB

Demak, NU Online
Pengurus Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Demak memperingati hari kelahiran ke-57 IPNU dan ke-56 IPPNU di kantor cabang NU Demak, Rabu (2/2). Organisasi pelajar kaum nahdhiyyin ini menegaskan komitmennya pada visi besar dari cita-cita saat itu, yakni wadah kaum terpelajar NU danĀ  sebagai kawah candradimuka kader NU di masa yang akan datang.

Kegiatan ini di ikuti para pengurus anak cabang (PAC), pengurus cabang dan beberapa alumni. Mengawali pertemuan kali ini dibacakan tahlil dan mendo'akan para founding fathers pendiri IPNU dan IPPNU. Diantaranya adalah KH. Tolchah Mansoer dan Nyai Umroh Mahfudzoh sebagai ketua umum pertama kali.<>

Kegiatan diikuti dengan sambutan oleh ketua IPNU Demak, Ahmad Syafiq dan ketua IPPNU Demak, Umi Nur Laili.Ā  Selanjutnya adalah refleksi bersama yang di pimpin oleh mantan ketua IPNU Demak periode 2008-2010, Rekan Mushonef, S.Pd.

Refleksi kali ini menyoroti sistem pengkaderan NU, khususnya di Kabupaten Demak. NU di kota wali ini secara kultural memiliki akar dan basis tradisi yang sangat kuat. Sebagai pusat peradaban Islam pertama di Jawa, Demak merupakan basis kekuatan Islam rahmatallil'alamin, sebagaimana yang dikonsepsikan oleh Sunan Kalijaga. Sampai saat ini perkembangan Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem keberagamaan masyarakat. Tradisi keberagamaan itu menjadi nilai laku yang di ikuti oleh penganutnya.

Tetapi dalam konteks yang lebih khusus, perkembangan kaderisasi di kalangan nahdhiyyin semakin memprihatinkan. Berbanding lurus dengan semangat zamannya yang terus berubah, kader muda NU semakin banyak yang tak lagi memperdulikan ke-NU-annya.

Menurut Abdul Wahid, alumni IPNU Demak yang telah menjadi anggota DPRD ini menyatakan bahwa kader muda NU telah kehilangan orientasi. "Adik-adik kita semakin absurd menerjemahkan mandatnya sebagai kader NU yang baik, mereka kehilangan orientasi dan spirit perjuangan dalam berorganisasi dan ber-NU", tuturnya.

Dalam kesempatan ini pula, di tunjuk tim kaderisasi cabang, yang di dampingi oleh alumni, di bagi berdasarkan zona per kecamatan. Dengan demikian, ada proses pembibingan bagi kader di tingkat basis oleh para alumni, sehingga dapat berkomitmen besar terhadap organisasi dan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah. (fmf)