Daerah

Inzah Genggong Gelar Gebyar Bahasa Arab untuk Pelajar

NU Online  ·  Selasa, 17 Maret 2015 | 01:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah Institut Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong, Kraksaan, Probolinggo menyelenggarakan Gebyar Muhibbul Arabiyah. Rangkaian acara bertema "Al-Arabiyah Lughatun Sahlah" ini diselenggarakan selama tiga hari mulai Sabtu (14/3) hingga Senin (16/3) di auditorium kampus setempat.
<>
Penanggungjawab acara, Moh. Novel Asy'ari menjelaskan Gebyar Muhibbul Arabiyah merupakam ajang perlombaan tingkat SMA, MA, SMK dan pesantren se-Kabupaten Probolinggo.

"Di antaranya lomba pidato Bahasa Arab yang jumlah pesertanya sekitar 25 peserta, lomba menyanyi lagu Arab sebanyak 23 peserta, dan lomba kaligrafi sebanyak 26 peserta dari masing-masing instansi lembaga, jadi total keseluruhan peserta lomba adalah 74 peserta dan lagi-lagi melewati target awal dari dugaan panitia," ujarnya.

Selain perlombaan, kegiatan juga diisi dengan bazar buku yang dikelola langsung oleh senior PBA semester VI, dan sebagai rangkaian penutup mereka menggelar pentas seni (Pensi) untuk mengisi malam apresiasinya agar lebih meriah.

"Awal mula acara Gebyar Muhibbul Arabiyah ini didirikan muncul kegelisahan dan keinginan teman-teman PBA angkatan 2013 untuk mengadakan acara khusus PBA. Oleh sebab itu, Gebyar Muhibbul Arabiyah atau Gema 2015 Diselenggarakan secara besar-besaran," imbuhnya.

Acara ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dengan Technical Meeting Perlombaan, Seminar Pendidikan, Sastra dan Budaya Arab dan ditutup dengan pelaksanaan lomba dan Penutupan serta malam apresiasi dengan Pensi, Senin kemarin.

"Bazar Buku sebagai rangkaian yang mendampingi kegiatan yang ada juga dilaksanakan selama tiga hari di depan Kampus kami," tuturnya.

Khusus untuk acara Seminar Pendidikan,Sastra dan Budaya Arab hadir sebagai Narasumber dari UIN Maliki Malang, Dr. H. Halimi Zuhdi dan Pakar Bahasa Arab Dr.Mamluatul Hasanah.

Kedua pemateri membahas tuntas tentang pentingnya pendidikan Bahasa Arab yang terbukti diminati oleh masyarakat dunia, utamanya di Asia Tenggara.  "Sebab banyak negara yang membutuhkan tenaga pengajar Bahasa Arab seperti halnya Malaysia, Singapura, dan Thailand," pungkas Mamluatul Hasanah memberi semangat. (Ahmad Mukhlis/Mahbib)