Daerah

Inovatif, Kader Penggerak NU Gagas Eduwisata Garam Madura

Sel, 6 April 2021 | 14:00 WIB

Inovatif, Kader Penggerak NU Gagas Eduwisata Garam Madura

Instruktur PKPNU Taufiqurrahman Khafi (berkacamata) saat menyusuri sungai hingga ke permukaan laut di Eduwisata Garam Madura. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Pamekasan, NU Online
Jebolan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Taufik Hidayat kini menjadi perbincangan banyak kalangan. Sebagai Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mutiara Saghara Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, bersama aparat desa setempat, Taufik Hidayat sukses menggagas program inovatif berupa Eduwisata Garam Madura.


Dalam Eduwisata Garam tersebut, pengunjung dimanjakan dengan naik perahu menyusuri sungai Desa Bunder. Hanya dengan membayar karcis Rp10 ribu, sudah bisa menyusuri sungai hingga ke permukaan laut. Sungguh destinasi wisata baru di Kabupaten Pamekasan.


“Selain menghadirkan hiburan, Eduwisata Garam Madura ini juga menjadi sarana edukasi tentang proses pengolahan garam secara tradisional kepada masyarakat secara umum,” terang Taufik Hidayat saat ditemui di tengah-tengah area Eduwisata Garam Madura, Selasa (6/4).


Dijelaskan, Eduwisata Garam Madura memanjakan pengunjung dengan fasilitas mulai dari susur sungai hutan bakau dengan menggunakan perahu, edukasi pengolahan garam tradisional, hingga bazar produk olahan tradisional warga. Semuanya itu diketengahkan guna menjadi lapangan kerja baru yang dapat dimanfaatkan warga sekitar.


Menurut Taufik Hidayat, destinasi wisata tersebut resmi diluncurkan pada Ahad siang (4/4), sekaligus menjadi program Desa Bunder dalam menyambut program Desa Tematik di Kabupaten Pamekasan.


Di samping itu, tambahnya, Eduwisata Garam Madura juga akan dijadikan sebagai etalase produk-produk garam rakyat. Yakni, mulai dari garam rebus hingga produk olahan warga Desa Bunder.


Spirit inovatif Taufik Hidayat, rupanya mendapat apresiasi langsung dari Instuktur PKPNU Taufiqurrahman Khafi. Bahkan, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura tersebut datang langsung saat peluncuran Eduwisata Garam Madura. Ia  terlihat turut menikmati panorama saat menyusuri sungai hingga ke permukaan laut di area Eduwisata Garam Madura.


Dalam kesempatan itu, Taufik Hidayat menjelaskan bahwa lokasi eduwisata juga akan dijadikan sebagai unit usaha BUMDes terintegrasi; menjadi pusat pengolahan sampah, rekristalisasi garam serta unit lain yang akan terintegrasi dengan Eduwisata Garam Madura.


“Untuk masuk ke lokasi Eduwisata Garam Madura, kami sebagai pengelola menerapkan e-garam: para pengunjung cukup membeli Garam Smart seharga Rp5 ribu. Garam yodium yang diproduksi oleh BUMDes Mutiara Saghara itu sekaligus menjadi tiket masuk ke lokasi eduwisata,” paparnya.


Menurut alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu, Eduwisata Garam Madura merupakan respons cepat Desa Bunder terhadap program Desa Tematik yang digagas oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.


Menurutnya, semangat yang dibangun oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam program Desa Tematik, khususnya dalam mengembangkan ekonomi desa, sejalan dengan semangat Desa Bunder yang ingin mewujudkan kampung Garam di Madura. Mimpinya, ketika nanti masyarakat ingin mengetahui tentang garam di Madura, maka semuanya akan dijawab oleh Desa Bunder melalui Eduwisata Garam Madura.

 

Sementara itu, Kepala Desa Bunder Iswan Yanti mengungkapkan, pendirian Eduwisata Garam Madura sudah mulai direncanakan sejak 2019 lalu. Inovasi untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan itu muncul sebagai respon dari gagasan Desa Tematik oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.


Selain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar, Yanti berharap keberadaan Eduwisata Garam Madura bisa membantu menekan angka pengangguran di wilayah setempat.


Pewarta: Hairul Anam
Editor: Aryudi A Razaq