Daerah

Inilah Tanggap Bencana Longsor Banjarnegara ala Kader-Kader NU

NU Online  ·  Senin, 29 Desember 2014 | 10:03 WIB

Banjarnegara, NU Online
Saat longsor terjadi, Jumat, (12/12), Pengurus PCNU Banjarnegara langsung mempersiapkan dan bergerak untuk turun ke lokasi longsor kurang dari satu jam kejadian. PCNU Banjarnegara mengirimkan personel Bagana (Barisan Ansor Siaga Bencana) yang merupakan anak organisasi di bawah GP Ansor untuk segera melakukan evakuasi korban longsor. 

Menurut komandan Bagana Banjarnegara, Irva'i, sebanyak 80 personil Bagana diturunkan dalam operasi evakuasi korban sekaligus mendampingi Basarnas Banjarnegara dan Provinsi Jawa Tengah. 

"Dibawah koordinasi langsung dari Basarnas, kami (Bagana) terjun menggali serta mencari puluhan korban baik dari masyarakat setempat maupun pendatang", ujar Irva'i di Banjarnegara sepanjang proses evakuasi dari tanggal 12-17 Desember 2014.

Begitu juga dengan Banser, yang menyiagakan personilnya untuk mengungsikan korban hidup ke wilayah yang lebih aman dan menyeterilkan lokasi musibah longsor dan wilayah rawan bencana dengan jarak sekitar 200 meter dari lokasi longsor. 

Sementara PCNU Banjarnegara segera mengkoordinasi bantuan-bantuan logistik dari mulai makanan hingga bantuan uang dari berbagai tempat serta membuka dapur umum di rumah salah satu penduduk setempat.

Menurut salah seorang anggota Banser, Endro. Banyaknya korban bukan dari penduduk dikarenakan saat kejadian longsor susulan yang lebih besar, ada banyak orang yang menonton longsor di hari sebelumnya. Longsor di dukuh Jemblung ini, kata Endro, terjadi dua kali, hari pertama longsor terjadi penurunan tanah dengan skala kecil dan sebagian warga sudah diungsikan ke dukuh dan desa terdekat. Hari kedua, lanjut Endro, longsor lebih besar, padahal banyak warga yang menonton kejadian longsor saat itu.

Bantuan banyak mengalir dari berbagai pihak serta Banom-banom lain dari NU seperti IPNU, Fatayat, Ma'arif dari kota-kota sekitar Banjarnegara. Bantuan juga datang dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ikut hadir membantu distribusi bantuan dan penanganan trauma pasca musibah longsor. Terlihat PMII dari Jogjakarta, Wonosobo, Kudus, Jepara, hingga Surabaya datang membantu. 

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, musibah longsor di Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara pada 12 Desember 2014 lalu telah menghancurkan lebih dari 39 rumah rata dengan tanah. Korban terdampak sebanyak 300 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK). Adapun korban meninggal lebih kurang 150 orang dengan perkiraan sekitar 108 orang penduduk asli dan 42 orang sebagai pendatang. (Kika Syafi’i/Fathoni)