Daerah

Inilah 7 Sikap PMII Kota Metro Lampung Terkait Rohingya

NU Online  ·  Senin, 11 September 2017 | 23:05 WIB

Kota Metro, NU Online
Sebanyak 130 kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro Propinsi Lampung menggelar agenda doa bersama tokoh-tokoh lintas agama untuk masyarakat Rohingya Myanmar Bertempat di halaman Masjid Taqwa Kota Metro Propinsi Lampung, Senin (11/9) malam.

“Inilah salah satu wujud kepedulian kami selaku generasi muda Indonesia kepada saudara-saudara kami di Rakhine Myanmar. Kami menginginkan perdamaian, keharmonisan di antara sesama manusia walaupun kita berbeda agama dan suku, kami yakin konflik di sana bukan konflik atas nama agama,” kata Ketua PMII Kota Metro Galih Pangestu di sela sambutannya.

Atas nama kemanusiaan, kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Metro Lampung menyatakan beberapa sikap:

1. Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, bahwa tidak ada satupun agama di dunia ini yang membenarkan tindakan kekerasan dalam kehiduan umat manusia.

2. Kami mengecam keras pembunuhan massal yang dilakukan oleh satuan keamanan dan pengusiran terhadap saudara-saudara kami Rohingya.

3. Atas nama kemanusiaan, kami meminta Pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di Rohingya.

4. Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama masyarakat Kota Metro, baik unsur Pemerintah Kota, DPRD, Kepolisian, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga keseluruhan untuk senantiasa mengampanyekan kehidupan yang damai, saling menghargai dan melindungi sesama manusia, meskipun berbeda agama dan keyakinan.

5. Kami mengajak siapapun untuk terus menggalang solidaritas dan bantuan kemanusiaan guna meringankan beban penderitaan masyarakat Rohingya Myanmar.

6. Kami meminta Pemerintah Indonesia melaksanakan amanat UUD 1945 untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, melalui diplomasi dan usaha-usaha untuk mendesak Pemerintah Myanmar mengakui status kewarganegaraan Muslim Rohingya.

7. Kami mengimbau semua pihak untuk saling menjaga situasi dan kondisi aman, tertib dan kondusif di masyarakat, dengan lebih selektif dalam mengkonsumsi berita dan tidak menyebarkan berita hoaks atau belum jelas sumbernya dan kebenarannya yang berpotensi menimbulkan konflik SARA, tetapi lebih menebarkan cinta kasih sesama manusia.

Doa sekaligus pesan damai untuk Rohingya ini dihadiri ratusan aktivis PMII tokoh agama Islam, tokoh agama Katolik, tokoh agama Protestan, tokoh agama Buddha, tokoh agama Hindu, HMI, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, unsur Polres Kota Metro, dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)