Daerah

Ini Tiga Golongan Umat Kanjeng Nabi

NU Online  Ā·  Ahad, 26 Mei 2019 | 12:00 WIB

Solo, NU Online
Al-Quran diturunkan pertama kali di Bulan Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril AS. Ayat yang pertama kali diterima oleh nabi yakni, Surah Al Alaq ayat 1-5.

"Al-Quran ini diturunkan pertama kali di bulan yang mulia (Ramadhan), di waktu yang mulia (Lailatul Qadr), dan kepada hamba Allah yang paling mulia (Nabi Muhammad SAW," terang KH Umar Fauzi (Gus Uzi),Ā  pada kegiatan tarawih keliling yang diselenggarakan Jamaah Muji Rosul (Jamuro) Surakarta, di Laweyan Kota Surakarta Jawa Tengah, Jumat (24/5) malam.

Al-Quran kemudian diwariskan kepada umat Nabi Muhammad SAW, yang di dalam surah Fathir ayat ke 32 dibagi menjadi tiga jenis. Tiga golongan umat nabi tersebut dibagi berdasar pada perbandingan amal baik maupun jelek yang dilakukan.

Golongan pertama yang disebutkan dalam firman Allah tersebut adalah dzalimun linafsihi, yakni orang yang menganiaya dirinya sendiri.

"Golongan umat ini lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya. Ini golongan yang paling banyak. Digambarkan dosanya banyak, tapi mereka masih memiliki iman," papar Gus Uzi.

Ia menambahkan, orang-orang dzalim, yang tidak hanya terhadap dirinya, tetapi juga terhadap orang lain, balasannya sungguh pedih. Di akhirat nanti, orang-orang yang berbuat dzalim akan dihadapkan kepada yang didzalimi, untuk dimintai bentuk pertanggungjawabannya.

"Tapi sekarang ini justru sedang tren, yakni orang yang dzalim tapi ia merasa sebagai yang terdzalimi, kan jadi ironis," kelakarnya.

Golongan kedua, yakni muqtashid atau golongan pertengahan, yaitu orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya.

Sedangkan kelompok yang ketiga yakni sabiqun bil khairat, golongan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan, yaitu orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

"Ini merupakan kelompok yang istimewa. Waktu mereka dihabiskan dalam kebaikan. Di dalam kitab At-Tibyan dikisahkan banyak ulamaĀ  di zaman dulu, mengkhatamkan Al-Quran antara waktu Maghrib hingga Isya," ungkap pengajar di Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan itu.

Sayangnya, di zaman akhir ini golongan sabiqun bil khairat semakin sedikit keberadaannya (wafat). "Semoga kita digolongkan Allah ke dalam golongan yang terakhir ini. Amin," pungkas Gus Uzi.

Kegiatan tarawih keliling Jamuro kali ini diselenggarakan (tuan rumah) oleh Jaringan Gusdurian Soloraya, yakni di rumah H Hussein Syifa. Bertindak sebagai imam shalat, Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surakarta KH Agus Himawan yang membaca Al Quran akhir juz 22 dan dilanjutkan dengan pembacaan awal juz 23. (Ajie Najmuddin/Aryudi AR).