Jombang, NU Online
Tekad dalam memberikan yang terbaik bagi kiprah kepengurusan PC Fatayat NU Jombang Jawa Timur menjadi komitmen bersama para pengurus. Hal ini sebagai bukti bahwa mereka adalah kader perempuan terbaik yang ingi berkhdmat bagi organisasi dan umat.
<>
"Ada tujuh program prioritas yang telah kami matangkan pada kegiatan rapat kerja pengurus beberapa waktu yang lalu," kata Ketua PC Fatayat NU Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah kepada NU Online (6/10). Ketujuh program tersebut merupakan implementasi antara pemberdayaan pengurus dan khidmat yang lebih nyata bagi kiprah di masyarakat, lanjutnya.
Ning Ema, sapaan akrabnya menandaskan bahwa tujuh hal yang menjadi penguatan internal organisasi didapat dari sejumlah bidang program prioritas yakni, Bidang Pengembangan Organisasi, Pendidikan dan Pengkaderan. "Tujuan dari bidang ini adalah pengembangan organisasi, pendidikan dan pengkaderan demi meningkatkan kualitas sumber daya Fatayat NU melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan anggota serta mengoptimalisasikan program sehingga kegiatan organisasi bisa berjalan efektif dan efisien," tandas Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Jombang ini.
Isu yang menyangkut kesadaran hukum, politik dan advokasi juga menjadi perhatian kepengurusan periode 2014-2019 ini. "Tujuan dari bidang hukum, politik dan advokasi adalah terwujudnya keadilan hukum, terpenuhinya hak-hak politik perempuan, terlaksananya perlindungan perempuan dan anak dan kebutuhan dasar hidup sebagai warganegara," tandas putri Wakil Bupati Jombang ini.
Di luar itu ada juga bidang kesehatan dan lingkungan hidup, pengembangan ekonomi, dakwah serta penelitian dan pengembangan atau Litbang.
"Yang pasti, seluruh bidang ini telah dipasrahkan kepada para kader yang memiliki basic pengetahuan dan keterampilan yang memadai," tandasnya. Kompetensi yang diperoleh dari latarbelakang pendidikan serta provesi yang tengah digeluti adalah beberapa pertimbangan yang menjadi ukuran bagi kepengurusan sesuai bidang yang ada.
Ketua PC Fatayat NU periode kedua ini menandaskan bahwa terdapat banyak kader potensial dengan berbagai latar belakang yang dihimpun dalam kepengurusannya. "Pertimbangan utama adalah kepengurusan yang mau bekerja dan mengabdi, bukan semata memiliki titel berderet dan kebanggaan lain," tarangnya. Karena itu, sebelum masuk di kepengurusan, upaya seleksi bagi komitmen untuk mengabdi menjadi kata kunci, lanjutnya.
Salah seorang jajaran pengurus di Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini sangat bangga ternyata semakin banyak perempuan aktivis yang berkenan bergabung di kepengurusan PC Fatayat NU Jombang. "Kodrat sebagai perempuan domestik yang berkutat dengan kegiatan kerumahtangaan ternyata tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk berkhidmat kepada umat," bangganya.
Di tengah tempaan dan godaan jaman yang semakin kompleks, Ning Ema berharap "Semoga kepengurusan yang ada bisa lebih optimal dalam mengabdi dan mampu memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat khususnya perempuan muda NU di seluruh pelosok kota santri ini," pungkasnya. (Syaifullah/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua