Daerah

Ingin Sukes, Hormati Orang Tua

NU Online  ·  Ahad, 27 Maret 2011 | 06:36 WIB

Brebes, NU Online
Dalam Islam, kiat untuk menjadi sukses  telah dirumuskan dalam dirul walidain atau menghormati orang tua.  Apapun bidang garapan yang ingin dicapai oleh anak, harus mendapatkan ridlo dari orang tua.

Untuk menuju kesuksesan, jalan yang harus ditempuh terlebih dulu harus mendapat ridlo orang tua. “Ridlonya Allah SWT, tergantung pada ridlonya orang tua,” ujar Habib Ali Zaenal Abidin saat menyampaikan tausiyah pada Istighosah Kubro Keluarga Besar Yayasan Asyafi’iyah Jatibarang di Masjid Al Ittihad Jatibarang Brebes, Sabtu (26/3).<<>br />
Penghormatan kepada orang tua, lanjut Habib Ali, bisa diujudkan dengan prestasi. Ketika masih sekolah, tentu dengan belajar semaksimal mungkin agar lulus dengan nilai terbaik. “Nilai yang kita dapatkanpun harus dengan kejujuran, jangan nyontek,” kata Habib Ali.

Sebab, kata Habib, kejujuran itu modal yang tidak akan pernah habis dan merupakan mata uang yang berlaku dibelahan dunia manapun.

Termasuk ketika sudah dewasa, lanjut Habib Ali, bila ingin mendapatkan pekerjaan, mintalah restu dari orang tua. Pasti akan dimudahkan jalannya mendapatkan pekerjaan. “Jangan sampai mendapatkan pekerjaan dengan cara menyogok alias menyuap, hasilnya tidak akan barokah,” tutur Habib Ali yang juga Wakil Wali Kota Tegal itu.

Ketua Panitia Rosyidin SPd menjelaskan, kedatangan Wakil Wali Kota Tegal itu untuk mengisi tausiyah Istighosah Kubro dalam rangka  menghadapi Ujian Nasional. Yayasan Asyafiiyah telah memiliki satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta Taman Pendidikan al Quran (TPQ).

Dalam kesempatan tersebut, ribuan siswa dan guru dari MA, MTs dan MI berdoa bersama. Doa istighosah dipimpina sembilan ulama kharismatik Jatibarang. Yakni KH Habib Ali Zaenal Abidin, KH Ahmad Said Basalamah, KH Fatikhin Mashadi, KH Umar Abdul Jabar, KH Nachrowi, KH Khojin, KH Abdullatif Safii, KH Amin Mukhidin, KH Mursidi al Khafidz.

Menurut Rosyidin, istighosah jelang UN biasanya digelar oleh masing-masing sekolah. Tapi untuk tahun ini di satukan sehingga lebih greget dan guyub. Ibarat sholat berjamaah, kalau dikerjakan akan mendapatkan pahala berlipat. “Demikian juga dengan istighosah berjamaah, Insya doanya terkabul,” terangnya.

Digelarnya istighosah, lanjut Rosyidin, mudah-mudahan siswa-siswi di bawah naungan Asyafiiyah bisa lulus 100 persen. (was)