Sleman, NU Online
Jika ingin mendapatkan syafa’at Nabi kelak di hari kiamat, maka bacalah Maulid al-Barzanji atau Maulid ad-Diba’i yang berisi tentang pelajaran-pelajaran tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.
<>
Demikian disampaikan Kiai Mahyan Ahmad, Ahad (29/12), dalam acara Pengajian Akbar di Balai Desa Desa Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Nabi Muhammad adalah tauladan. Laqad kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah, begitulah firman Allah dalam Al-Qur’an,” ujar Kiai asal Grobogan, Jawa Tengah, malam itu.
Banyak sekali sifat Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan tauladan bagi umat Islam, dan itu termaktub pada lembaran-lembaran Barzanji dan Diba’, seperti sifat Nabi yang tidak pernah marah, tidak pernah tidur setelah subuh, dan tidak pernah memprotes makanan yang disajikan oleh istrinya.
Kemudian Kiai Mahyan pun menceritakan kisah ketika Aisyah keliru menuangkan garam pada kopi yang dihidangkan kepada Nabi. Nabi tidak marah dan tetap meminumnya. Ketika Aisyah diminta oleh Nabi untuk mencicipinya, secara spontan Aisyah memuntahkan kopi tersebut pada wajah Nabi. “Meskipun begitu, Nabi tetap tidak marah, dan beliau malah tersenyum,” ujar Kiai Mahyan di hadapan hadirin.
Selain tentang kemuliaan sifat-sifat Nabi, Kiai Mahyan juga berbicara tentang cara agar hidup seseorang menjadi tentram, yakni dengan menata hati, jangan menjadi orang yang pelit, dan memperbanyak sedekah.
“Orang yang pelit itu sama saja dengan mencekik leher istri dan anaknya. Jika ada seseorang yang sedang mengidap suatu penyakit dan ingin segera sembuh, maka obatnya adalah dengan bersedekah,” paparnya.
Pengajian Akbar tersebut diadakan sebagai puncak acara Peringatan Hari Jadi Desa Condongcatur Ke-67. Sebelumnya, peringatan hari jadi tersebut telah diisi beberapa kegiatan lain, seperti ziarah, jalan sehat, dan lomba hadrah ibu-ibu se-Condongcatur.
Selain diisi dengan mauidhah hasanah oleh Kiai Mahyan Ahmad yang diiringi dengan penampilan Group Sholawat Az-Zahra Masjid Agung Semarang, acara malam itu juga diisi dengan mujahadah yang dipimpin oleh Kiai Mas’ud Masduqi, serta dihadiri oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. (Dwi Khoirotun Nisa’/Mahbib)
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Diri Pribadi Taat melalui Khutbah dan Shalat Jumat
Terkini
Lihat Semua