Jember, NU Online
Semangat dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia menjadi pesan yang tertuang pada penutupan PBAK atau Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur.
Di puncak acara ini ditampilkan formasi peta Indonesia yang diikuti sebanyak 3.523 mahasiswa baru di lapangan utama kampus setempat.
PBAK yang diikuti selama empat hari tersebut diikuti ribuan mahasiswa baru dan mampu menambah wawasan kebangsaan dan keislaman yang rahmatan lil alamin. “Sehingga momentum ini bisa menumbuhkan semangat nasionalisme,” kata Rektor IAIN Jember, Babun Suharto, Senin (20/8). Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada penutupan.
“Alhamdulillah PBAK dengan semangat kepanitian dari unsur dosen, mahasiswa dan pimpinan berjalan dengan lancar selama empat hari,” kata Hefni Zain selaku ketua panitia.
“Meski PBAK ini yang pertama di kampus IAIN Jember, tapi mampu menampilkan varian-varian yang luar biasa dengan semangat cinta Indonesia,” ungkapnya. Plashmob bendera merah putih dan peta indonesia ini sebagai bentuk cinta tanah air, tambah dosen yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora di kampus tersebut.
Presiden mahasiswa IAIN Jember, Mohamad Wasik dalam orasinya berharap mahasiswa memiliki semangat cinta tanah air dan menjadi gerda terdepan dalam mengantisipasi dan mencegah gerakan radikal yang saat ini kian gencar.
“Harapan kita, mahasiswa IAIN Jember adalah mahasiswa yang tidak hanya memiliki tanggung jawab akademik, tetapi mempunyai tanggung jawab sosial dan menjaga serta melanjutkan cita-cita NKRI,” kata mahasiswa yang dikenal sebagai orator tersebut.
Di tengah gencarnya gerakan radikal dan intoleransi saat ini, mahasiswa IAIN Jember harus menyatakan sikap. “Bahwa kita akan menolak mahasiswa yang berpaham radikal,” tegasnya.
Dirinya bersama elemen kampus yang ada tidak akan pernah takut dan senantiasa menjaga keutuhan NKRI. “Formasi peta indonesia ini sebagai komitmen bagi mahasiswa IAIN Jember bahwa NKRI adalah harga mati,” jelasnya.
Penutupan PBAK dengan formasi peta Indonesia ditutup Rektor IAIN Jember dengan melepaskan id-card peserta diikuti pelepasan seribu balon.
Acara juga ditandai dengan pemberian secara simbolis 1,5 ton beras, 1,5 ton gula da 3500 mi instan untuk diberikan kepada masyarakat tidak mampu. (Red: Ibnu Nawawi)