Hormat Ulama dan Orang Tua, Kunci Sukses Kehidupan
NU Online · Jumat, 11 Mei 2018 | 00:30 WIB
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung KH Wahyul Afif Al-Ghofiqi menjelaskan bahwa di antara kunci sukses kehidupan di dunia dan akhirat adalah menghormati serta mengikuti arahan dari para ulama dan orang tua. Merekalah yang telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan sehingga seseorang bisa menjadi apa yang sekarang diinginkannya.
“Siapa pun yang ingin sukses di dunia dan akhirat, maka ada dua kuncinya. Yaitu menghormati serta ikuti para ulama dan orang tua. Setiap manusia harus tahu ihwal tugas yang mesti dikerjakan. Baik tugas sebagai anak, maupun tugas sebagai hamba,” demikian disampaikannya di depan jama’ah Masjid Al-Ukhuwah, Kota Bandung, Rabu (9/5).
Oleh karena itu, Pimpinan Majelis Taman Belajar Al-Afifiyah Bandung ini mengajak para jama’ah untuk senantiasa berkomunikasi dan menjalin hubungan serta silaturahmi dengan ulama, guru dan orang tua. Budaya silaturahmi dengan para ulama (sowan, red) merupakan hal yang sangat penting bagi warga NU untuk mendapatkan energi baru dalam rangka menghadapi kehidupan ini.
"Sebagai hamba kita hanya diperbolehkan untuk menyembah Allah dan dilarang menyekutukan-Nya. Maka, kalau ingin ibadahnya sempurna dan sesuai dengan yang diperintahkan Allah, perlulah memiliki guru, yakni ulama," ungkap Kiai Wahyul.
Peran ulama tambahnya sangat penting karena merupakan sumber ilmu yang menjadikan seseorang tahu jawaban dari permasalahan agama yang muncul dalam kehidupan. Apalagi di era perkembangan teknologi informasi berupa internet dan media sosial sekarang ini, warga NU harus berhati-hati dan tidak gampang belajar ilmu agama dari sekedar membaca tanpa guru melalui internet.
"Dekat dengan mereka (ulama Aswaja an Nahdliyah, red) menjadikan kita mengetahui jawaban, dari mana kita, sedang di mana, dan ke mana kita. Dengan tiga pertanyaan filosofis itu, kita bisa meningkatkan ibadah hanya kepada Allah, dan sebagai insan bermanfaat yang patuh, tunduk, berbakti kepada orangtua," katanya menjelaskan QS Al-Israa ayat 23-24 yang menjadi dasar kewajiban manusia agar berbakti dan mensyukuri anugerah keberadaan orang tua.
"Semua hal itu tidak akan terwujud kalau kita tidak mengenal guru dari Ulama Aswaja an Nahdliyah," pungkasnya. (Aru Elgete/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua