Daerah

Haul Pesantren Raudhatul Qur’an, Masyarakat Diminta Selalu Berdzikir

NU Online  ·  Ahad, 1 Mei 2011 | 06:18 WIB

Lamongan, NU Online
Peringatan haul Akbar ke-8 Pondok Pesantren Raudhatul Qur’an di Tlogoanyar Kecamatan Kota Lamongan berlangsung hkidmat dan cukup meriah. Haul yang dirangkai dengan pengajian dan bacaan manaqip jamaah Al-Hikmah ini dihadiri ratusan jamaah yang memadati halaman pesantren tersebut, Sabtu (30/4).

Hadir pada kegiatan tersebut sejumlah tokoh, alim-ulama. Diantaranya Bupati Lamongan, H Fadeli, Rais Syuriyah PCNU Lamongan KH Ali Imron Muhammad, Rektor Unisda Afif Muhammad, serta beberapa undangan lain. />
Dalam sambutannya, Pengasuh Pesantren Raudhatul Qur'an KH Muhaimin, mengharapkan kepada para undangan yang hadir agar selalu mendekatkan diri pada Allah SWT. Sebab, menurutnya, mendekatkan diri pada Allah SWT merupakan modal penting pada zaman sekarang ini agar kita terhindar dari banyak malapetaka.

“Kegiatan dimaksudkan agar kita dapat terhindarkan dari malapetaka,” tegasnya.

Senada dengan KH Muhaimin, Kiai Ali Imron Muhammad juga mengajak pada seluruh jamaah untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. “Kita semua akan mati, dan untuk itulah perlu sangu (bekal) diakhir zaman nanti dan melalui acara-acara seperti inilah kita temukan hal itu,“ pintanya.

Selain itu, Kiai Ali Imron juga menolak dengan tegas tudingan dunia Barat soal (umat) Islam yang dikaitkan bahkan disepadankan dengan teroris. Sebab, dalam Islam sejatinya tidak dikenal arti atau ajaran teroris.

“Islam mengajarkan perdamaian dan melindungi kelompok minoritas kalau ada yang ngebom, membunuh mengantas namakan jihad atau Islam maka itu sangat keliru, “ terangnya.

Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Darul Ulum Lamongan H Afif Muhammad dalam sambutannya menyampaikan pentingnya agenda berdzikir guna memberikan kedamaian dalam menjalani kehidupan yang sarat tantangan seperti saat ini.

 “Kehidupan dimasa akhir zaman dirasakan banyak godaan dan bujukan, hanya dengan berdzikirlah akan membawa kedamaian hati karena yang didengar adalah kalimat thoyyibah,“ tandasnya. (hdy)