Paciran, NU Online
Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-89 yang diselenggarakan oleh Pengurus MWC NU Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur beserta Banomnya yang dikemas dalam even Harlah NU Manunggal VI Tahun 2012 berlangsung meriah.
<>
Kegiatan yang digelar selama sebulan penuh tersebut dimulai pada tanggal 24 Mei - 9 Juni 2012. Beberapa kegiatannya yaitu bahtsul masail, lomba hifdzut tahlil, ziarah makam auliya’ dan tokoh NU Paciran, lomba cerdas cermat Aswaja, seminar Aswaja, upacara Harlah NU, malam tasyakuran Harlah NU, pengobatan gratis, lomba dziba’iyah, jalan sehat, lomba da’i, pameran & bazar, dan pentas seni.
Dalam bahtsul masail dibahas permasahalan rentenir dan koperasi, setelah didiskusikan maka fatwa mengenai kedua hal tersebut disosialisasikan kepada nahdliyin Paciran. Pada kegiatan ziarah makam auliya’ dan tokoh NU diikuti 20 rombongan mobil para pengurus NU dan Banomnya berziarah ke makam KH Nur Salim, KH Ashuri Syarqowi, Sunan Sendang, KH Baqir Adelan, Sunan Drajat, dan Maulana Ishaq. Acara ziarah diisi tahlilan dan doa bersama.
Tanggal 6 Juni 2012 bertepatan 16 Rajab 1433 H yang merupakan hari lahir ke-89 NU digelar upacara di lapangan desa Tunggul yang diikuti ratusan peserta dari unsur Banom dan Pelajar NU se-Kecamatan Paciran.
Dalam amanatnya H Khoirul Anwar, ketua tanfidziyah NU MWC Paciran menyampaikan bahwa NU suka akan kedamaian dan anti kekerasan. Hal itu seakan menjawab kasus penyerangan Kantor NU Ranting di Tulungagung oleh puluhan oknum pendekar silat sehingga melukai dua personel Banser NU setempat yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Meski sebelumnya sempat gerimis namun saat upacara digelar cuaca sangat terik sehingga beberapa peserta pelajar putri sempat dilarikan ke klinik karena pingsan. Upacara dipungkasi dengan atraksi apik group drumband remaja masjid R. Noer Rohmat Sendangduwur. Sehingga para undangan dan peserta upacara tidak beranjak dari lokasi kegiatan sampai pertunjukkan usai.
Sementara itu, pada malam tasyakuran harlah KH Salim Azhar, Rais Syuriyah NU MWC Paciran bertutur tentang sejarah kelahiran NU versi penuturan guru dari tokoh yang juga Ketua MUI Kecamatan Paciran itu.
Hadir dalam acara itu Camat Paciran dan Danramil Paciran ditengah undangan para Nahdliyin di Aula Kantor NU MWC Paciran yang baru. Acara ditutup dengan makan bersama nasi ambeng dalam nampan sehingga para pejabat muspika, Pengurus NU, dan para undangan terlihat guyup menikmati suguhan sederhana itu.
Dua hari pasca upacara, panitia menggelar jalan sehat yang diikuti sekitar tiga ribu Nahdliyin kecamatan Paciran dari unsur Banom dan Pelajar NU. Massa menyemut di halaman kantor NU setempat sebagai titik start dan finish di lapangan desa Tunggul dengan jarak tempuh sekitar empat kilometer. Acara jalan sehat diakhiri dengan pengundian doorprize yang disponsori salah satu perusahaan provider telekomunikasi. Para peserta sangat antusias dan harap-harap cemas menunggu nomor undiannya beruntung. Hadiah utama berupa pesawat televisi akhirnya dimenangkan oleh salah seorang ibu Muslimat NU asal desa Banjaranyar.
Sebagai puncak acara diadakan malam pentas seni dan pembagian hadiah (9/6) bagi para pemenang lomba yang digelar sebelumnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua