Daerah

Hari Ini, Kesempatan Terakhir Berbuka Bubur Samin di Masjid Jayengan Solo

Sen, 3 Juni 2019 | 23:00 WIB

Hari Ini, Kesempatan Terakhir Berbuka Bubur Samin di Masjid Jayengan Solo

Pembagian bubur samin ke warga di Solo

Solo, NU Online
Senin (3/6) siang menjelang sore, suasana di kompleks Masjid Darussalam Jayengan Solo, agak lengang. Tak seperti di awal Ramadhan memang, di mana terlihat antrian orang untuk mendapatkan sajian khas buka puasa di masjid ini '
Bubur Samin' namanya. 

Sejak tahun 1911, setiap datang bulan Ramadhan,  pihak takmir masjid menyediakan makanan khas Banjarmasin ini, untuk disajikan sebagai salah satu menu buka puasa, juga bagi siapapun yang hendak menginginkannya.

Awal mulanya bubur ini menjadi menu buka puasa untuk para pedagang batu permata dari Martapura, Kalimantan Selatan, yang merantau ke Solo. Seiring berjalannya waktu, banyak yang menyukai bubur ini terutama warga Solo. Maka setiap bulan Ramadhan, bubur samin dibagikan gratis kepada warga Solo.

Takmir Masjid Darussalam Muhammad Rosyidi mengatakan, pada awalnya bubur samin hanya disediakan 15 kilogram, tapi kini sudah menjadi 50 kilogram. “Di sini yang memasak ada 6 orang dan mereka keturunan warga Banjar. Bubur ini memiliki cita rasa khas dengan bumbu rempah-rempah. Silakan mencicipi biar tahu bagaimana rasanya,” ujarnya.

Pada Ramadhan kali ini, pihak takmir Masjid Darussalam, setiap hari menyediakan 1.100 porsi bubur samin yang dibagikan gratis. 900 porsi untuk warga, dan 200 porsi untuk menu berbuka puasa di masjid. Bubur samin biasanya dibagikan sehabis salah Asar. “Untuk masalah pendanaan, ada donatur dari dalam maupun luar negeri dengan total hampir 100 juta,” terangnya.

Meski telah menyediakan lebih dari 1000 porsi, tingginya animo warga yang ingin merasakan bubur khas warga Banjar tersebut, ternyata masih belum dapat memenuhi permintaan warga.

Bubur Samin sendiri merupakan makanan takjil khas Masjid Darussalam. Tradisi ini sudah berlangsung sejak 50 tahun lebih.  "Sejak saya kecil bubur ini sudah ada. Dulu saya juga sering antre untuk mendapatkan bubur samin setiap kali menjelang berbuka puasa,” kata Takmir Masjid, H. Rosyidi Muchdlor.

Pembuatan bubur sudah dimulai sedari siang. Bubur sudah mulai dimasak di sebuah jimbeng (panci besar). Bahan-bahan seperti beras, daging sapi, aneka rempah dimasukkan satu per satu. Tak lupa minyak samin, inilah alasan kenapa dinamakan bubur samin, dicampurkan ke adonan bubur. Sekitar pukul 15.00, bubur sudah matang dan siap disajikan.

Bakda Ashar, warga sudah banyak berdatangan dan berkumpul di halaman masjid. Tiap orang membawa satu atau lebih wadah untuk bubur. Wadah kemudian ditaruh di atas meja, untuk kemudian akan diisi bubur oleh petugas pembagi.

Pembagian bubur samin di Masjid Darussalam ini akan berlangsung setiap hari selama bulan puasa. Selain bubur samin, aneka hidangan juga disediakan untuk takjil. Di antaranya kurma, kopi dan susu. Tahun ini pembagian bubur samin dimasukkan dalam agenda Kampung Ramadhan Jayengan. 

Selain bisa menikmati bubur samin, warga juga bisa belanja aneka hidangan berbuka puasa di Pasar Takjil Jayengan di sepanjang Jalan Gatot Subroto. Kampung Ramadhan Jayengan yang akan berakhir pada Selasa 4 Juni 2019. (Ajie Najmuddin/Muiz