Daerah

Halal Bihalal MWCNU Pandaan Dihadiri Ketua Umum PP Muslimat NU

NU Online  Ā·  Selasa, 28 Oktober 2008 | 07:49 WIB

Pandaan, NU Online
Momentum Idul Fitri 1429 H digunakan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, beserta badan otonomnya untuk mengadakan halal bihalal. Kali ini acara dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Pandaan, Sabtu (25/10).

Tidak kurang dari 1500 warga Nahdliyin hadir pada acara yang insya Allah dilaksanakan tiap tahun tersebut. Disamping Pengurus PCNU Bangil, halalbihalal yang mengambil tema Perkokoh Ukhuwah Nahdliyah untuk Mewujudkan Ukhuwah Wathoniyah, dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU (non-aktif), Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Mulyanta Achmad.<>

Dalam ceramahnya, Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga calon Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 mengingatkan kepada warga Nahdliyin, yang didominasi ibu-ibu Muslimat, untuk memperhatikan masalah pendidikan dan pondok pesantren, sebab pendidikan dan pesantren merupakan asset yang berharga untuk mempersiapkan generasi ke depan.

Acara halal bihalal ke-2 yang dilaksnakan Pengurus MWCNU Pandaan masa khidmat 2007-2012 juga dirangkai dengan berbagai kegiatan, yakni pengukuhan pengurus lembaga/lajnah, musyawarah kerja pertama serta pelantikan 18 pengurus ranting se-MWCNU Pandaan masa khidmat 2008-2013. Pengukuhan pengurus lembaga/lajnah dan pelantikan pengurus ranting dilaksanakan bersama-sama dengan halal bihalal.

Sedangkan musyawarah kerja dilaksanakan keesokan harinya di Komplek Perguruan Ma’arif NU Pandaan. Disamping membahas program kerja hasil Komperensi MWCNU Pandaan tahun 20007, musyawarah kerja yang dihadiri oleh Pengurus Pleno Lengkap dan Rais serta Ketua NU Ranting, juga membahas langkah-langkah yang akan dijalankan MWCNU Pandaan menghadapi pemilu legeslatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2009 mendatang.

Hal ini dilaksanakan untuk mengantisiapsi kemungkinan konflik horizontal antar warga NU. Meskipun telah mengalami dua kali pemilu legesaltif selama orde reformasi, namun pemilu tahun 2009Ā  mempunyai nuansa yang berbeda. Ini dikarenakan warga NU dihadapkan pada banyak pilihan partai politik yang bebeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Para peserta musyawarah sepakat, pemilu ke depan tidak boleh membawa-bawa nama NU secara struktural. Sebelum membahas materi musyawarah, peserta mendapata pengarahan dari H Muzammil Syafi’ (A’wan Syuriah PWNU Jatim, mantan Wabup Pasuruan) dan H Achmad Zubaidi (Ketua DPRD KabupatenĀ  Pasuruan dan caleg DPR RI Dapil II dari PKB). (nam)