Daerah

Halal bi Halal di Cengkareng Jakbar Kuatkan NU Struktural dan Kultural

Sab, 29 Mei 2021 | 11:00 WIB

Halal bi Halal di Cengkareng Jakbar Kuatkan NU Struktural dan Kultural

Halal bi halal Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/5). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Ketua PCNU Jakarta Barat, Agus Salim mengingatkan tujuan NU didirikan salah satunya bagaimana menyebarkan Islam wasathiyah, mengajarkan Islam yang ramah dan nyaman di tengah-tengah masyarakat.

 

Hal itu disampaikannya saat halal bi halal Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/5) sebagaimana rilis yang diterima NU Online.

 

Agus mengatakan semangat ber-NU di Kapuk tergolong kencang karena keaktifannya dengan berbagai kegiatan. "Penduduknya banyak, strukturnya pun lengkap. Untuk anak ranting, kepengurusan memang paling rendah tapi sebagai ujung tombak NU," ujarnya.

 

Karena itu, ia mendorong semangat tersebut dipertahankan, bahkan ditingkatkan. "Orang NU akan rugi jika tidak ikut NU, karena kita yakin NU ada berkahnya," kata Agus.

 

Ia mengatakan, tengah mendorong dilaksanakannya MKNU oleh MWCNU Cengkareng yang diikuti ranting maupun anak ranting. "NU Jakbar dalam hal ini MWCNU akan mengadakan MKNU pada Juni dan Juli. Setelah Juli, Agustus, atau September diadakan pembentukan anak ranting secara serentak," ujarnya.


Ketua Anak Ranting RW 03 Kelurahan Kapuk, Ustadz Arifin Winardi juga memberikan semangat kepada seluruh anak ranting yang ada di Kelurahan Kapuk untuk terus bergerak mengayomi masyarakat.

 

"Selama apa yang bisa dilakukan harus terus dilakukan. Artinya, walaupun saat pandemi begini semangat ber-NU harus tetap ada. Mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus ranting bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat," kata Arifin.

 

Apa yang dibutuhkan masyarakat, kata Arifin, selama hal itu memberikan hal positif harus terus dilakukan.

 

Rais Syuriyah Pengurus Anak Ranting RW 03 Kelurahan Kapuk H Fuadul Umam mengatakan acara diadakan di masjid karena sekaligus untuk menyatukan warga NU baik secara struktur maupun kultur agar semangat menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.

 

Pada kesempatan itu juga hadir Wakil Rais Syuriyah PCNU Jakarta Barat KH Goes Siroj Ronggolawe, Ketua MWCNU Cengkareng Ustadz Mahrus Rozaq, Pengurus Ranting NU Kelurahan Kapuk.

 

Jamiyah NU sebuah warisan

Hadirnya NU di Jakarta sangat penting. Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud pada pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) XX NU DKI Jakarta di Hotel Sultan Jakarta Pusat, pada 2 April 2021 lalu menyampaikan bahwa jam'iyah atau organisasi NU merupakan sebuah warisan besar dari para ulama besar terdahulu yang harus dijaga.

 

"NU adalah sebuah warisan dari orang tua kita, sebagaimana Allah telah mewariskan kitab kepada kita yang hendaknya menjaga dan melaksanakan ajarannya. Begitu pula NU. Sebuah warisan besar dari ulama-ulama besar di Republik ini," tutur Kiai Marsudi.  

 

Kiai Marsudi mengutip Al-Qur'an Surat Fathir ayat 32 yang artinya, Allah telah mewariskan kepada hamba-Nya sebuah warisan kitab (Al-Qur'an) sebagai warisan untuk dijaga. Di antara hamba-hamba itu terdapat tiga macam model yakni dzhalimun bi nafsih (menganiaya diri sendiri), muqtashid (pertengahan atau biasa-biasa saja), dan sabiqun bil khairat bi idznillah (mendahulukan berbuat kebaikan atas izin Allah).  

 

Ketiga model tersebut, dianalogikan Kiai Marsudi sebagaimana para pengurus NU yang mampu menjaga warisan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori