Rembang, NU Online
Melihat semakin maraknya munculnya aliran-aliran sesat di Indonesia, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH A'wani Sya'roni, Ahad (6/3) lalu mengungkapkan keprihatinannya. Dia juga berpesan kepada warga Nahdliyin untuk mengutamakan persatuan.
Kiai A'wani menjelaskan, upaya orang-orang yang tidak suka terhadap NU semakin merajalela. Banyak hal yang dilakukan untuk memecah organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
"Begitu banyak kelompok yang ingin merongrong persatuan ditubuh NU. Mereka muncul dari berbagai arah, mulai dari lembaga pendidikan seperti kampus, pondok, dan madrasah," terangnya.
Dia menambahkan, iming-iming yang disampaikan pun semakin unik dan membuat kaum muda tertarik, seperti kawin kontrak, boleh meninggalkan shalat dan lain-lain. Kita harus bisa membentengi diri, keluarga, dan saudara.
Lebih lanjut dia mengatakan, kita jangan sampai tergoda, walaupun setan akan selalu menggoda kita, memang itu tugasnya. "Nak pengen gak diganggu setan, yo mbolo setan. (kalau ingin tidak diganggu setan, ya jadi temannya)," terangnya.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa ciri-ciri akhir zaman saat ini telah muncul, mulai dari banyaknya aliran, dan ketaqwaan manusia yang semakin menurun. Bukti lain dengan adanya hal-hal yang diluar nalar manusia juga telah terjadi, seperti pernikahan sejenis.
"Warga NU harus bisa menjaga diri, menjaga keluarga dan saudara. Jangan mudah terprovokasi sama pihak luar, jaga keutuhan NU dengan persatuan. Juga jangan salah memilih pemimpin, orang Islam harus berusaha dipimpin orang Islam," pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai sepuh yang masih aktif mengajar di salah satu madrasah yang ada di komplek pondok pesantren Sarang Kabupaten Rembang tersebut juga menunjukkan sebuah video bayi yang bermata satu dalam ponselnya.
"Ini juga termasuk bukti tanda datangnya akhir zaman, munculnya bayi bermata satu, yang mana sebagai penggambaran wujud Dajjal," tutupnya. (Aan Ainun Najib/Fathoni)