Daerah

Hadapi Generasi Milenial, Unissula Gelar Halaqah Ulama

NU Online  ·  Kamis, 5 Juli 2018 | 03:00 WIB

Semarang, NU Online

Universitas Islam Sultan Agung atau Unissula Semarang Jawa Tengah segera menggelar Halaqah Ulama 1439 H. Kegiatan yang menghadirkan Menteri Agama RI serta sejumlah kalangan tersebut hendak membincang tantangan dakwah kekinian.


Menurut Bedjo Santoso, kemajuan teknologi digital mengubah hampir semua pola hidup dan kebiasaan manusia. Tak kurang juga dalam usaha menyampaikan dakwah keagamaan di tengah masyarakat. 


“Era teknologi digital telah melahirkan generasi milenial yang serba aktif, mandiri, modern, dan penuh rasa ingin tahu. Kondisi ini berpengaruh pada keharusan merangkul mereka. Utamanya berkaitan penyampaian dakwah untuk generasi penerus,” kata Wakil Rektor I Unissula tersebut, Rabu (4/7).


Karenanya, dengan menggandeng sejumlah kalangan, Unissula akan melangsungkan kegiatan halaqah ulama tersebut pada 11 hingga 12 Juli mendatang. 


Dalam pandangannya, kegiatan dapat membantu menyampaikan dakwah ulama pada generasi modern. Pihaknya juga menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng berkenaan literasi digital yang bakal menjadi saluran syiar keagamaan. 


“Ini adalah halaqah ulama kelima dengan pembicara kunci Menteri Agama Luqman Hakim Syaifuddin, dan kegiatan dilangsungkan di kampus Unissula dan Hotel Grasia,” katanya di gedung PWI Jateng..


Di hadapan sejumlah insan media, dia yang didampingi Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, dan Ketua Panitia Halaqah Ulama 1439 H, Agus Irfan mengemukakan Unissula berkeinginan menjembatani berbagai tantangan dakwah zaman now. 


Halaqah atau sarasehan akbar itu dalam pandangannya memiliki peran penting di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah kemunculan generasi milenial yang sudah terbiasa dengan kecepatan menerima sajian informasi. 


Era juga di mana dunia maya seakan menggerus kehidupan nyata. “Zaman model ini jelas menjadikan tantangan bagi para ulama. Sebab, tugas dakwah tak lagi sebatas penyampaian formal di mimbar ceramah atau rubrik majalah. Dakwah di era ini melebar sedemikian luasnya baik dari sisi obyek dan subyeknya,” imbuh Bedjo.


Agus Irfan menambahkan, halaqah sangat strategis. Sebab mengundang banyak pemangku kepentingan mulai dari KH Maimun Zubair, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Komisi Fatwa MUI KH Cholil Navis.


Juga guru besar UIN Walisongo Ahmad Rofiq, tokoh pesantren KH Abdul Qoyyum, ilmuan Islam Masdar Hilmy, cendekiawan muslim Mukhlis Hanafi. Termasuk akan bergabung mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, tokoh muslim Fadhlolan Musyaffa, hingga ahli dakwah media sosial, Peri Umar Faruq. (Red: NU Online)