Daerah

Gusdurian Malang Gelar Diskusi Islam, Tradisi dan Intelektualitas

NU Online  ·  Sabtu, 1 Agustus 2015 | 11:00 WIB

Malang, NU Online
Gusdurian muda kota Malang menyelenggarakan kongkow produktif dengan tema "Islam, Tradisi dan Intelektualitas" pada Jumat (31/07). Acara yang bertempat di auditorium fakultas psikologi UIN Malang ini dihadiri oleh civitas akademika dan para tamu undangan. <>

Acara yang dimulai dari pukul 08.00-11.00 ini merupakan bentuk kerjasama antara Intrans Publishing dan komunitas Gusdurian muda kota Malang. Membedah buku karya Mun'im Sirry, Ph.D (asisten professor bidang teologi University of Notre Dame, USA) dengan pembanding Dr. M. Faisol Fatawi|, M.Ag (Dosen Sastra Arab UIN Maliki Malang dan Doktor di Bidang Naratologi Al Qur'an). 

"Kesadaran historis harus kita tumbuhkan lagi di kalangan umat Islam, bahwa tradisi intelektualitas pendahulu kita adalah warisan paling berharga untuk kita teladani agar pemahaman keagamaan kita tidak ahistory maupun taklid semata," tutur Mun'im Sirry.

Senada dengan Mun'im, M. Faisol Fatawi juga menyinggung betapa akademisi Muslim hari ini lebih bangga mempelajari dan menggaungkan pemikiran-pemikiran Barat tanpa menoleh kepada karya pemikir Muslim seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd yang sampai hari ini justru masih menjadi obyek kajian para orientalis di Barat.

A. Barizzi salah satu peserta dalam pertemuan tersebut mengungkapkan kongkow produktif ini menjadi obat rindu pada diskursus Islam, tradisi dan intelektualitas..

"Saya merasa acara diskusi seperti ini harus rutin diadakan sebagai pemantik nalar dan wacana para mahasiswa yang hari ini dijejali oleh pragmatisme dan kehidupan hedonis."

"Dengan adanya kongkow ini, kami berharap bahwa semangat menghidupkan kembali diskursus teks dan wacana dalam Islam akan terus berkembang dari masa ke masa sesuai tradisi keintelektualan para cendekia Muslim dahulu," ungkap Fauzan, ketua Gusdurian Malang kepada NU Online. (Dur~Rouf/Mukafi Niam)