Gusdurian Lampung menggelar pelatihan bertema "Kepemimpinan Sosial di Masyarakat" untuk meningkatkan kapasitas kader Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Way Kanan di Pesantren Asshidiqiyah asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi.
Ketua GP Ansor Way Tuba Agung Rahadi Hidayat, di Gunung Labuhan, Jumat (27/5) selaku narasumber pelatihan itu menjelaskan, seorang pemimpin dalam organisasi merupakan sosok yang mempunyai peranan penting terkait mau dibawa ke mana organisasi tersebut.
Akibat peran penting yang diemban oleh seorang pemimpin, imbuh Sekretraris Palang Merah Indonesia Way Kanan itu, maka yang menjadi pemimpin suatu lembaga organisasi haruslah seorang yang mempunyai parameter dan indikator sebagai pemimpin yang baik.
"Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat bekerja sama dengan masyarakat," ujar aktivis sosial dan lingkungan hidup itu pula.
Agung melanjutkan, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang suportif (mendukung). Lalu partisipasif (berperan serta), kemudian instrumental (dapat mengambil keputusan).
"Dan berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemimpin yang baik berbeda dengan bos yang biasa memerintah tanpa ikut terlibat," ujar Agung pada kegiatan diikuti peserta Bimbimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 dan kader PAC Ansor Negara Batin.
Penggiat Gusdurian Lampung Gatot Arifianto menjelaskan, gagasan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tentang manusia dan moralitas pada hakikatnya dibangun dari wawasan kosmologi Islam, khususnya dunia pesantren.
"Ada tiga konsep mendasar tentang "manusia", pertama kedudukannya yang tinggi di hadapan makhluk lain, lalu statusnya yang mulia sebagai khalifah di bumi, dan ketiga kemampuan inteleknya dalam merumuskan masalah dasar kemanusiaan. Tiga fithrah tersebut selayaknya digunakan dan bermanfaat bagi sesama, bagi masyarakat," kata Gatot.
Selain Agung, Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Way Kanan I Gede Klupz Darmaja juga turut mengisi pelatihan tersebut. (Mese Arsela/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua