Daerah

Gus Mus: Ciri Waliyullah itu Tidak Takut dan Susah

Ahad, 30 Oktober 2016 | 04:00 WIB

Solo, NU Online
Ribuan orang ikut menghadiri acara peringatan Haul KH Siradj yang digelar di dekat Pesantren As-Siradj, Jalan Honggowongso, Panularan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/10) malam. Kiai Siradj merupakan salah satu tokoh perintis Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Solo.

KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), yang memberikan mauidhah hasanah menjelaskan, Kiai Siraj selain memiliki akhlak yang mulia, juga diketahui khalayak karena memiliki beberapa karomah. Hal ini membuatnya dianggap banyak orang sebagai salah satu waliyullah.

Adapun ciri yang lain, seorang wali, menurut Gus Mus, yakni tidak memiliki rasa takut dan rasa susah. “Ciri wali, balane Gusti Allah, kuwi ora duwe wedi ora duwe susah, koyo Mbah Siradj (Ciri seorang wali, temannya Allah, itu tidak memiliki rasa takut dan rasa susah, seperti Mbah Siradj ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir tokoh NU dari Kabupaten Semarang, KH Muromi yang membacakan riwayat hidup Kiai Siradj, antara lain tentang masa ketika Kiai Siraj tengah mencari ilmu.

“Mbah Siraj ini pernah berguru ke berbagai ulama, antara lain Kiai Soleh Darat Semarang dan Kiai Dimyati Tremas Pacitan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dipaparkan mengenai pribadi Kiai Siradj yang juga dikenal sebagai salah satu mursyid thariqah Naqsabandiyah Qadiriyah. “Beliau mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menghormati kepada siapa pun, bahkan kepada orang non-muslim sekalipun,” tuturnya.

Acara peringatan haul Kiai Siraj ini sekaligus untuk memperingati haul beberapa anak keturunannya, antara lain Kiai Shoimuri (pernah menjadi Rais Syuriyah PCNU Boyolali), dan Kiai Mubin Shoimuri (Ketua PCNU Kota Solo). (Ajie Najmuddin/Mahbib)