Daerah

Guru Mapel Ke-NU-an Sebaiknya Seorang Organisatoris

NU Online  ·  Jumat, 19 Agustus 2016 | 19:00 WIB

Kudus, NU Online
Para guru mata pelajaran Ke-NU-an di madrasah/sekolah naungan Ma'arif NU harus memahami isi dan nilai-nilai dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Karenanya, mereka sebaiknya memiliki latar belakang kultur dan struktural organisasi NU yang kuat. 

Demikian yang disampaikan Wakil Sekretaris Pengurus Majlis Wakil Cabang (PMWC) Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, Ngadimin Syarofi dalam perbincangan dengan NU Online, Jum'at (18/8). 

Ngadimin menuturkan materi Ke-NU-an telah menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua sekolah di bawah naungan Ma'arif NU. Dari sini, sangat memerlukan seorang guru yang kaya pengetahuan, pengalaman dan paham dinamika Nahdlatul Ulama. 

"Dan yang bisa demikian hanyalah mereka yang pernah menjadi seorang aktivis organisasi NU maupun banomnya, Supaya perannya betul-betul mampu memengaruhi terhadap karakter perjuangan peserta didik," katanya. 

Guru Mts NU Ma'rifatul Ulum Kaliwungu ini menyampaikan bila guru tidak seorang aktivis NU akan berdampak pada peserta didik yang kurang memahami gerakan perkembangan NU dan informasi maraknya berbagai macam aliran non aqidah Aswaja. Akibatnya, dalam jangka panjang gerakan NU secara struktural akan surut dan hilang tidak dikenal generasi penerus. 

"Hasil pengamatan saya selama ini, seorang guru Ke-NU-an yang tidak berkultur organisatoris cenderung acuh tak acuh terhadap perkembangan NU," ungkap Ngadimin bernada otokritik. 

Untuk menghindari hal tersebut, PMWC LP Ma'arif NU Kecamatan Kaliwungu bakal mengadakan workshop penguatan Aswaja bagi guru Ke-NU-an dari tingkatan MI hingga MTs/MA/SMKNU. Tujuannya, untuk memberikan bekal tambahan materi ke-NU-an dan penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah. 

"Kegiatan ini juga dalam rangka mensikapi semakin banyaknya isu Islam radikal yang semakin gencar di masyarakat serta guru ke-NU-an turut memperjuangkan dan mempertahankan Aswaja dari gerusan ancaman," tandas Ngadimin. 

Kegiatan workshop yang akan dilaksanakan pada Ahad (21/8) besok ini menghadirkan narasumber diantaranya KH Harun Rosyid (Rois Syuriyah MWCNU Kaliwungu), H Agus Hari Ageng (Sekretarais PCNU Kudus) dan HM. Noor Kholis (Ketua MWCNU Kaliwungu). (Qomarul Adib/Zunus)