GP Ansor Sidoarjo Mengutuk Keras Insiden Bom di Jakarta
NU Online · Kamis, 14 Januari 2016 | 10:03 WIB
Sidoarjo, NU Online
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo Slamet Budiono mengutuk keras atas insiden ledakan bom yang diduga sebagai bom bunuh diri meledak di kawasan Sarinah, Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).<>
"Atas nama GP Ansor Sidoarjo kami mengutuk dengan keras adanya tindakan teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab," tegas Slamet.
Slamet menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi tugas berat bagi pemerintah. Dengan kejadian tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah terutama Pemkab Sidoarjo, penegak hukum di wilayah Sidoarjo serta ormas lainnya sehingga insiden itu tidak terulang kembali di Sidoarjo.
"Dengan adanya kejadian ini maka kami akan mengantisipasi dari Banser dan Satkorcab Sidoarjo supaya ada rasa aman dan nyaman dan bisa bekerjasama dengan pemerintah, ormas, OKP lain dan pemeluk agama lain (selain non-Islam)," ucap Slamet.
Menurutnya, pemerintah harus mampu mengakomodir adanya kelompok-kelompok seperti dulu ketika zamannya Gus Dur. Yakni perlu pendekatan dan terfasilitasi sedemikian rupa dan tidak melakukan tindakan perlawan kepada pemerintah.
"GP Ansor Sidoarjo sudah mencoba menerjemahkan apa yang telah diamanatkan oleh KH Abdurrahman Wahid untuk menghormati adanya plularisme. Namun hal itu sulit diterima oleh kelompok-kelompok yang menghendaki tidak adanya plularisme sehingga ada kelompok yang harus Indonesia ini menjadi negara Islam, kristen dan lain sebagainya," pungkas Slamet. (Moh Kholidun/Fathoni)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua