Jombang, NU Online
Penegasan sejumlah kalimat kecaman terhadap keberadaan teroris dan gerakan radikalisme yang lain diumbar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kalimat-kalimat tersebut ditulis di spanduk dan banner yang dipasang di beberapa titik yang strategis dilewati banyak orang.
Demikian salah satu intruksi Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor setempat. Bahkan di skala nasional, GP Ansor menyerukan hal yang sama. Mereka menganggap keberadaan terorisme dan radikalisme adalah ancaman bagi bangsa Indonesia, khususnya warga nahdliyin yang harus disikapi dengan serius. Â
"Sehubungan dengan maraknya gerakan radikalisme yang mengarah pada terorisme, GP Ansor jatim bahkan nasional sepakat menolak gerakan radikalisme atas nama agama dan terorisme," ujar H Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua PC GP Ansor Jombang, Jumat (11/3).
Untuk itu, kata Zulfikar sapaan akrabnya, GP Ansor dari tingkat ranting hingga kecamatan secara kesuluruhan harus menonjolkan sikap penolakan terhadap mereka. Salah satunya dengan menyebarkan spanduk dan banner tersebut.
"Diimbau kepada PAC GP Ansor memasang spanduk banner ukuran bebas design bebas tonjolkan merah putih kemudian dilettakkan di tempat strategis, bisa jalur utama di masing-masing kecamatan," katanya.
Untuk ketentuan dan mekanisme penulisan spanduk dan banner, ia menjelaskan disesuaikan dengan tema dan tujuan awal, yakni menyatakan sikap penolakan GP Ansor Jombang terhadap kelompok radikal. Bisa memilih tulisan yang sudah disediakan atau yang serupa, dan mencantumkan logo Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna).
"Konsep banner dan spanduk dapat memilih sebagai berikut: Tolak gerakan radikalisme yang mengarah pada terorisme, wujudkan kerukunan antar umat beragama; Kami ingin damai. Mari lawan terorisme; Masyarakat Jombang sepakat berantas terorisme; Terorisme tidak boleh hidup di Jombang; Terorisme musuh kita bersama; Terorisme haram hidup di Jombang dan lain-lain yang berhubungan kalimat tersebut," tandasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)