Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah menyelenggarakan pendidikan dan latihan (diklat) jurnalistik bagi para pemuda. Hal ini dimaksudkan untuk membangun generasi melek media dan memperkuat syiar NU di bidang kepenulisan.
Diklat jurnalistik yang berlangsung 8-9 Maret 2016 ini bertempat di Aula PWNU Jawa Tengah. Lokakarya kali ini kedatangan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud. Menurut Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Muchtar Ma’mun, tak lengkap rasanya jika kegiatan yang berhubungan dengan jurnalistik tanpa tokoh yang satu ini.
"Mulai dedikasi, perjuangan dan semangat membangunnya dapat kita contoh untuk generasi pemuda NU Jateng ini" ungkap disela-sela acara.
Ia berpandangan, pendidikan jurnalistik merupakan salah satu unsur penunjang dalam mencetak kader yang tanggap informasi dan sekaligus menjadi produsen informasi.
Sebagai cikal bakal informan dalam tubuh NU, calon-calon jurnalis diharapkan nanti tak hanya mencari berita yang sedang tren dan aktual, namun juga mampu memberikan informasi yang relevan dengan kazanah dan budaya Islam Nusantara.
“Jangan sampai kita hanya menjadi konsumen dalam berita, namun kita harus ikut terjun ke dalam jaringan,” kata Aries Subkhi, salah satu panitia penyelenggara di akhir acara.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan Rais PWNU wilayah Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh. Dalam sambutannya, ia membahas tentang sinergi antara kiai, santri dan Barisan Ansor Serbaguna dalam memperkuat ideologi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). (Hasannudin/Mahbib)
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah menyelenggarakan pendidikan dan latihan (diklat) jurnalistik bagi para pemuda. Hal ini dimaksudkan untuk membangun generasi melek media dan memperkuat syiar NU di bidang kepenulisan.
Diklat jurnalistik yang berlangsung 8-9 Maret 2016 ini bertempat di Aula PWNU Jawa Tengah. Lokakarya kali ini kedatangan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud. Menurut Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Muchtar Ma’mun, tak lengkap rasanya jika kegiatan yang berhubungan dengan jurnalistik tanpa tokoh yang satu ini.
"Mulai dedikasi, perjuangan dan semangat membangunnya dapat kita contoh untuk generasi pemuda NU Jateng ini" ungkap disela-sela acara.
Ia berpandangan, pendidikan jurnalistik merupakan salah satu unsur penunjang dalam mencetak kader yang tanggap informasi dan sekaligus menjadi produsen informasi.
Sebagai cikal bakal informan dalam tubuh NU, calon-calon jurnalis diharapkan nanti tak hanya mencari berita yang sedang tren dan aktual, namun juga mampu memberikan informasi yang relevan dengan kazanah dan budaya Islam Nusantara.
“Jangan sampai kita hanya menjadi konsumen dalam berita, namun kita harus ikut terjun ke dalam jaringan,” kata Aries Subkhi, salah satu panitia penyelenggara di akhir acara.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan Rais PWNU wilayah Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh. Dalam sambutannya, ia membahas tentang sinergi antara kiai, santri dan Barisan Ansor Serbaguna dalam memperkuat ideologi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). (Hasannudin/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua
