Temanggung, NU Online
Walau siang itu di tengah-tengah pelaksanaan Apel Kesetiaan Pancasila dan NKRI yang berlangsung di alun-alun Temanggung Jawa Tengah diguyur hujan dan berkali-kali pula petir menggelegar, tapi tidak membuat sekitar 2000 peserta apel dari berbagai Banom NU Temanggung ini goyah dari berdiri tegapnya.
GP Ansor Temanggung bersama Banser serta beberapa banom NU lainnya memperingati hari lahir Pancasila, Rabu (1/6) dengan menggelar Apel Kesetiaan Pancasila dan NKRI bertempat di alun-alun Temanggung. Apel yang dihadiri seluruh banom NU tersebut dihadiri tidak kurang dari 2000 peserta utamanya anggota Ansor-Banser aktif.
Sukron Wahid, Ketua GP Ansor Temanggung, menyampaikan bahwa NKRI dihadapkan oleh banyak pihak yang tidak sepakat dengan falsafah Pancasila. Dari sisi kanan dihadapkan oleh Islam radikal yang gemar mengafirkan Islam yang lain, dari sisi kiri diancam oleh Neo Komunis. Maka dari itu dia mengajak kader NU senantiasa harus siap mengawal eksistensi Pancasila di negri ini.
"Bahwa tidak ada satupun sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan ajaran Islam, bagi kita Pancasila merupakan implementasi cara berkehidupan dalam berbangsa dan bernegara, bagi NU Pancasila adalah final,” tuturnya.
Sebagai bentuk formal dukungan, Ansor Temanggung menggelar dukungan dengan membubuhkan tanda tangan pernyataan kesetiaan Pancasila dan NKRI. Selain dari seluruh peserta apel, bubuhan tanda tangan juga dilakukan oleh FKPD (Forum Komunikasi Pemerintah Daerah) Kabupaten Temanggung beserta Bupati turut pula menggalang dukungan.
Bupati Temanggung, Bambang Soekarno, mengimbau kepada Ansor-Banser untuk menjadi garda terdepan menjaga eksistensi Pancasila. Bupati Bambang juga menambahkan untuk senantiasa merapatkan barisan bersama seluruh stakeholder Pemerintah Daerah untuk menjaga turut keamanan dan ketentraman wilayah Temanggung dari berbagai ancaman.
Sementara komandan kodim 0706 Temanggung, Letkol Kav Zubaedi menyatakan bahwa Barisan Ansor Serbaguna harus senantiasa bisa bekerja sama dengan pihak berwajib dalam memberantas penyakit masyarakat. Pancasila tidak bisa dipisahkan dengan Islam sebagaimana dijelaskan dalam deklarasi hubungan pancasila dan Islam dari hasil munas Alim ulama Nahdlotul ulama tahun 1983 di Situbondo. (M. Haromain/Fathoni)