Daerah

Gerakan Koin NU Hidupi Kegiatan Nahdliyin di Konawe Sulteng

Ahad, 17 Oktober 2021 | 00:00 WIB

Gerakan Koin NU Hidupi Kegiatan Nahdliyin di Konawe Sulteng

Mobil ambulans NU Peduli Konawe dengan pemanfaatan Koin NU. (Foto: LAZISNU Konawe)

Jakarta, NU Online
Ketua NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulma (LAZISNU) Kabupaten Konawe, Muhammad Agus SR mengatakan bahwa pelaksanaan program Kotak Infak (Koin) NU di Kabupaten Konawe berjalan sangat baik. Ia menyebutkan, sebesar 90 persen pentasharufan atau pendayagunaan pada kegiatan ekonomi, kesehatan, siaga bencara, dan pendidikan bersumber dari Koin NU tersebut. 

 

"Kekuatan Koin NU ini sangat dahsyat dan kami sangat rasakan benar-benar manfaatnya atas gerakan jamiyah NU yang ada di Kabupaten Konawe. Untuk saat ini, pemasukan utama kami itu dari Koin NU. Sembilan puluh persen pentasharufan kegiatan ekonomi, kesehatan, siaga bencana dan pendidikan murni diambil dari Koin Nu," ujar Muhammad Agus dalam acara Ngaji Filantropi LAZISNU Sedunia, Jumat (15/10/2021).

 

Hal tersebut, kata Muhammad Agus, menunjukan perkembangan yang signifikan, mengingat Kabupaten Konawe sendiri masih dikategorikan sebagai Daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan tertinggal) di Provinsi Sulawesi Tengah.

 

Gerakan Koin NU di Konawe, katanya, sudah berlangsung selama satu. Dalam kurun waktu tersebut, LAZISNU Konawe berhasi menggait 42 desa untuk turut serta berpartisipasi pada gerakan filantropi itu. 

 

Muhammad Agus menegaskan bahwa persiapan pelaksanaan program yang disosialisasikan kepada masyarakat telah sepenuhnya melewati proses perencanaan yang matang. Perencanaan matang tersebut ditujukan guna membangun minat dan kepercayaan Nahdliyin pada program Koin NU. 

 

"Setelah kurang lebih satu tahun belakangan ini untuk memberi kepercayaan kepada donatur, kita merumuskan program kerja, menyampaikan program unggulan. Jadi, kami buat modul lalu kami berikan ke setiap rumah," papar Muhammad Agus.

 

Pihaknya mengatakan, NU Care-LAZISNU Konawe tidak akan menurunkan kaleng Koin NU ke sebuah desa tanpa terlebih dahulu diadakan koordinasi dan sosialisasi dengan mantap. "Jangan sampai gerakan ini cuma jadi gerakan ‘hangat-hangat tahi ayam’ (bersemangat di awal saja) saja," sambungnya.

 

Sebagai gerakan filantropoi, Koin NU adalah jembatan yang membantu umat menyeberangi kepada kemaslahatan. Pemanfaatannya yang tidak terlepas dari lima program, yaitu pendidikan, ekonomi, siaga bencana, dan kesehatan tentu memberikan manfaat jelas dan sesuai dengan kebutuhan warga Kabupaten Konawe. 

 

"NU itu sekarang itu diibaratkan mata air, jamaah itu sawahnya. Jadi, kita harus terus menyuburkan jemaahnya," pungkas Muhammad Agus.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan