Gema Selawat Akhiri Pengajian Tastafi di Banda Aceh
NU Online · Senin, 9 Juni 2014 | 04:01 WIB
Banda Aceh, NU Online
Pengajian tauhid, tasawuf dan fiqih (Tastafi) yang digelar bulanan di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh berakhir, Sabtu (7/6), sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Pantia penyelenggara menandai pengajian pamungkas tersebut dengan menggelar Gema Selawat bersama Majelis Zikra Alhasani dari Dayah MUDI Mesra Samalanga.
<>
Shalawatan yang dilaksanakan di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini diikuti dengan antusias warga Banda Aceh. Ketua penyelenggara, Tgk Marwan Yusuf, mengatakan, kegiatan seperti ini perlu digalakkan untuk menggugah kembali rasa cinta umat Islam kepada Rasulullah SAW.
Selain jamaah pengajian Tastafi, hadir pula dalam majelis shalawatan ini Rabithah Alawiyyin Aceh dan tamu istimewa dari Perkumpulan Amal Mabrur Malaysia. Tamu dari Malaysia tersebut berjumlah 35 orang dari berbagai ormas termasuk dari pihak kerajaan Malaysia.
Gema Selawat ini dipandu oleh Majelis Zikra Alhasani yang dipimpin oleh Tgk. H. Sulaiman Hasan, Guru senior MUDI Mesra dan Alumni Ribath Al-Idrisy Baitul Ahdhal Yaman. Dalam acara itu, Majelis Zikra Alhasani menampilkan berbagai selawat baik Ad-Diba’i, Barzanji, Syimtuddurar, Dhiyaul lami’ dan juga syair kelebihan Ramadhan.
Acara ini diakhiri dengan tausiah yang disampaikan oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab yang akrab disapa Tusop. Ia adalah ketua I Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dan pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb.
Rencananya, acara serupa akan diadakan kembali pada pertengahan Ramadhan dalam rangka haflah Badar. Acara itu akan dikemas dengan membaca Selawat Badar, Qasidah Badar dan tausiyah tentang sejarah kejayaan umat islam dalam perang Badar yang terangkum dalam berbagai kitab hadits, seperti Shahih Bukhari Muslim. (M Iqbal Jalil/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua