Daerah

Gelar Konferwil, Muslimat Sulsel Bertekad Wujudkan Indonesia Sejahtera

NU Online  ·  Sabtu, 5 Maret 2016 | 07:00 WIB

Makassar, NU Online
Pembukaan Konferensi Wilayah Ke-10 Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan yang bertema ‘Bersatu Mewujudkan Indonesia Damai Sejahtera’ dihadiri Menteri Sosial Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansah, Sabtu (5/3) di Gedung IMMIM Makassar.

"Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih dan bimbingannya selama ini kepada Ibu Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dan Bapak Ketua NU Sulsel H Iskandar Idy yang selama ini banyak membantu Muslimat NU Sulsel," ujar Ketua PW Muslimat NU Sulsel Hj Nurul Fuadi.

Konferwil Muslimat NU bukan hanya menjadi acara rutinitas belaka, lanjutnya, melainkan sebagai suatu kemutlakan proses kaderisasi ditubuh NU. Tentunya juga tidak hanya membicarakan suksesi pemilihan ketua, tetapi lebih dari itu Konferwil harus dijadikan sebagai titik awal untuk melahirkan ide dan gagasan eksistensi Muslimat Sulsel 5 tahun ke depan.

Ketua PWNU Sulsel H Iskandar Idy dalam sambutannya berterima kasih kepada Muslimat NU Sulsel yang telah memberikan kontribusi besar atas eksistensi Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan.

"Tentunya kebesaran Muslimat NU di Sulsel, tentunya menjadi gambaran umum atas kebesaran NU di Sulawesi Selatan dan semoga Muslimat NU semakin jaya," ujarnya.

Dalam sambutannya, Khofifah mengajak seluruh kader Muslimat NU Sulawesi Selatan untuk membesarkan NU di Sulawesi Selatan.

"Harapan kami seluruh unsur masyarakat, mulai dari Ulama, Pemerintah, dan Ormas harus menjadi pelopor kekuatan ukhuwah (persatuan), ketika ini terwujud tak ada lagi isu-isu yang sebenarnya melanggar nilai-nilai Agama, tetapi karena atas nama HAM, kita sesama Warga Indonesia selalu berdebat atas suatu persoalan Bangsa, sebut saja LGBT misalnya," ujar Khofifah.

Tak hanya itu terkadang ada masalah besar, tambah Khofifah, tetapi karena luput dari liputan media, sehingga persoalan ini disepelekan, sebut saja narkoba, berapa banyak warga Indonesia yang meninggal atas penyalahgunaan Narkoba, apakah ini bukan teror bagi Bangsa Indonesia ? Bandingkan saja dengan teror yang terjadi di Thamrin beberapa waktu lalu, semua media mengekspos, tetapi ketika Teror narkoba atas Bangsa Indonesia terjadi, tidak semua media mengekspos, padahal narkoba adalah teror yang sesungguhnya.

"Olehnya itu mari bersama-sama mulai dari keluarga terkecil, agar menjauhi Narkoba serta budaya-budaya yang menyalahi Norma Agama dan Norma Masyarakat," tambahnya.

Tampak hadir Wakil Ketua Muslimat NU Sulsel yang juga Rektor UIM Hj Majdah M Zain, Kakanwil Sulsel Abd Wahid Thahir yang juga Ketua PCNU Makassar, Sekretaris PWNU Sulsel Arfin Hamid, Ketua PW GP Ansor NU Sulsel Muh Tonang Cawidu, Para Ketua Lembaga dan Badan Otonom NU di Sulsel serta para Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan. (Andy Muhammad Idris/Fathoni)