Daerah
Gelar Konferensi Gabungan, IPNU-IPPNU Pekalongan Selatan Pilih Ketua Baru
NU Online · Selasa, 17 Juli 2018 | 06:00 WIB
Ketua PAC IPPNU Pekalongan Selatan terpilih (kanan)
Pekalongan, NU Online
Hemat dan praktis, itulah gambaran pelaksanaan konferensi gabungan yang di helat Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Pekalongan Selatan bersama Badan Otonom (Banom) yakni GP Ansor, IPNU, dan IPPNU.
Bertempat di Madrasah Hidayatul Athfal Jumat (13/7), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, IPNU, dan IPPNU Pekalongan Selatan, sebelum dimulai konferensi, diadakan halal bi halal.
“Jadi ini konferensi gabungan, ada empat konferensi sekaligus yaitu MWC NU, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU, kegiatan dimulai sejak tadi pagi dengan halal bi halal baru dilanjutkan dengan konferensi masing-masing,” jelas Ketua IPPNU Pekalongan Selatan Hikmatul Maulida.
Dikatakan, kegiatan konferancab diikuti oleh seluruh anggota PAC serta perwakilan dari Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Komisariat (PK) se Kecamatan Pekalongan Selatan, pemilihan ketua dilaksanakan dengan cara musyawarah dan voting.
Dari seluruh anggota PAC yang berhak dipilih sebagai ketua, Nihayatul Ulya terpilih untuk menjadi Ketua PAC IPPNU Pekalongan Selatan selanjutnya. Sedangkan Khaidar Ali terpilih untuk menjadi Ketua PAC IPNU Pekalongan Selatan selama dua tahun ke depan.
“Alhamdulillah satu amanat sudah selesai, tinggal meneruskan kiprah di jenjang cabang IPPNU. Ada sebelas suara yang disalurkan yakni dari sembilan PR, satu PK, dan satu PAC. Harusnya ada sebelas ranting di PAC Selatan, tetapi karena dua ranting sedang ada kegiatan Makesta maka hanya ada 9,” ujarnya. (Nisa'/Muiz)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua
