Daerah

Gandeng Komunitas Literasi, Pelajar NU Mertapadawetan Cirebon Dongkrak Minat Baca Masyarakat

Sab, 14 September 2019 | 03:00 WIB

Gandeng Komunitas Literasi, Pelajar NU Mertapadawetan Cirebon Dongkrak Minat Baca Masyarakat

Anak-anak, pemuda, dan ibu-ibu antusias membaca di lapak baca buku gratis yang disediakan IPNU-IPPNU Desa Mertapadawetan.

Cirebon, NU Online
Sejumlah anak muda yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)- Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan komunitas Cerpin Perpustakaan rutin turun gunung menggelar kegiatan sosial.
 
Para pemuda itu, setiap seminggu sekali, membuka lapak baca buku gratis untuk anak-anak, pemuda dan ibu-ibu di berbagai titik di Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
 
Ardi Maulana, Ketua Pimpinan Ranting (PR) IPNU Mertapadawetan mengatakan, kegiatan lapak baca buku gratis bermula dari keprihatinan anak-anak dan pemuda dalam menggunakan handphone-nya untuk bermain game, sehingga khawatir akan minat dan kecintaan terhadap buku menjadi rendah.
 
"Zaman sekarang banyak anak-anak dan pemuda yang cenderung lebih asik bermain game di handphone sehingga saya merasa khawatir mereka tidak suka membaca buku," katanya, Sabtu (13/9).
 
Selain itu, kata Ardi, lapak baca buku gratis menjadi program unggulan PR IPNU-IPPNU Mertapadawetan karena sesuai dengan prinsip dan cita-cita pendiri organisasinya. 
 
"Cita-Cita IPNU menurut pendiri IPNU KH Tholhah Mansur adalah membentuk manusia berilmu yang dekat dengan masyarakat. Karena itu, kegiatan ini menjadi program unggulan kami," ungkapnya.
 
Berangkat dari hal tersebut, para pemuda itu menggelar lapak baca buku gratis untuk berbagai usia dan kalangan sebagai upaya mendorong minat baca masyarakat dan berkontribusi membangun daerahnya.
 
Lapak baca buku gratis itu terlihat sederhana, bermodalkan tikar dan sepanduk tanpa penutup dari tenda ataupun lainnya. 
 
Kendati sederhana, lapak baca buku yang digelar para pemuda itu selalu ramai dikunjungi masyarakat. Para pemuda, anak-anak dan ibu-ibu tampak antusias dan fokus membaca buku pilihannya seperti buku komik, pelajaran, memasak dan lain-lainya.
 
Buku-buku yang dilapak dan dibaca masyarakat itu milik Komunitas Cerpin Perpustakaan. Saat ini sudah tersedia sebanyak 500 buku dari modal anggota komunitas serta donatur masyarakat yang tidak terikat.
 
Selain untuk meningkatkan minat dan baca masyarakat, kegiatan juga dibumbui dengan permainan tradisional dalam rangka mengenalkan dan menjaga budaya lokal agar tidak punah. 
 
Ketua Komunitas, Abdul Rasyid menuturkan, Cerpin Perpustakaan berdiri sejak tahun 2017 dengan fokus kegiatan yang menunjang pada minat baca dan skill masyarakat. Pihaknya berencana akan mengadakan kegiatan yang tidak kalah menarik dari lapak baca buku gratis, seperti pelatihan menari, komputer, perlombaan dan lain-lainnya.
 
Osid sapaan akrabnya berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan dan mendukung komunitas pegiat literasi di tempat manapun, sehingga para pegiat dapat lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan kegiatannya.
 
"Saya berharap pemerintah dapat memperhatikan komunitas pegiat literasi dengan cara menyumbang buku dan terjun langsung menyapa pegiat literasi di desa-desa", pungkasnya.
 
Kontributor: Abdul Mu'izz
Editor: Kendi Setiawan