Gebyar peringatan RA Kartini, dewasa ini telah melenceng jauh dari konteks perjuangan kesetaraan. Yang muncul ketika memperingati Kartini, hanya lomba-lomba yang bersifat selebrasi. Sekedar memamerkan simbol kewanitaan.
Hal inilah yang diungkapkan Naily Nur Rachma, dalam dialog “Menelusuri Perjuangan RA Kartini” Kamis (17/4) pukul 20.30 WIB, kemarin. Agenda yang diprakarsai oleh Forum Muda Nahdliyyin Pati, ini diselenggarakan di Auditorium Graha Adi Suara Pati, serta disiarkan on-air radio PAS 101 FM Pati<>
Naily Nur Rachma, Ketua Pengurus Cabang IPPNU Pati dan penulis muda ini menyatakan kegelisahan atas peringatan Kartini yang sekedar ritual.
“Peringatan RA Kartini sekarang sekedar simbol, bukan mengkaji jejak perjuangan beliau. Untuk itu, perempuan harus berani menyelenggarakan agenda lain dengan mengkaji pemikiran-pemikiran Kartini yang cemerlang”, ujar Naily.
Selain itu, imbuh Naily, perempuan pada masa sekarang ini masih terbelenggu budaya patriarkhi. Untuk itu, perempuan harus menggenggam pendidikan secara utuh.
“Kalau perempuan menjadi cerdas, maka budaya patriarkhi dengan sendirinya akan runtuh. Dengan demikian, yang terjadi adalah keseimbangan relasi laki-laki dengan perempuan,” tandas Naily. (ziz)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua