Daerah

Film Jejak Wali Nusantara Dilombakan di Semarang

Sel, 11 Agustus 2020 | 14:00 WIB

Film Jejak Wali Nusantara Dilombakan di Semarang

Budayawan Muslim Semarang H Niam Syukri Masruri saat menilai film yng dilombakan (Foto: NU Online/Samsul Huda

Semarang, NU Online

Sebanyak 35 karya film pendek akan diseleksi untuk dipilih sebagai pemenang lomba karya film pendek bertema 'Jejak Wali Di Nusantara' yang diselenggarakan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

 

Budayawan muslim Semarang H Ahmad Niam Syukri Masruri yang ditunjuk sebagai salah satu dewan juri lomba ini mengatakan, 35 karya film pendek ini sekarang sedang dinilai oleh tim juri.

 

"Hasil penilaian oleh masing-masing anggota dewan juri akan diplenokan pada  Kamis-Jumat (13-14/8). Di forum itu akan ditetapkan peringkat dan urutan pemenangnya," kata Gus Niam yang juga yang juga Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995.

 

Dijelaskan, aspek penialaian lomba karya  film ini meliputi originalitas karya film, kesesuaian antara isi dengan tema, kekuatan pesan, kreativitas, dan teknik visualitas dan audio.

 

"Lomba ini sangat bagus untuk memicu atau merangsang kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah Islam yang ditempuh oleh para wali," ucapnya kepada NU Online, Selasa (11/8)

 

Dikatakan, sukses menyebarkan Islam di Nusantara tanpa memunculkan gejolak, kegaduhan, permusuhan, dan pertumpahan darah. Strategi dakwah ini dilanjutkan oleh para kiai pesantren dan Jam'iyah NU, sehingga Islam dapat diterima mayoritas masyarakat di kawasan nurantara.

 

"Cerita sukses itu selama ini hanya diketahui melalui informasi bertutur dan literatur. Karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi, sukses dakwah Islam para wali sudah saatnya diulang kembali melalui dakwah berbasis multimedia yang lebih menonjolkan sisi visualnya," tegasnya.

 

Melalaui agenda lomba ini ujarnya, diharapkan dapat mendorong generasi milenial untuk memaksimalkan teknologi dalam mendukung gerakan dakwah model para wali sehingga dapat mengulang kembali kesuksesannya.

 

Politisi NU yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah H Masruhan Samsurie mengatakan, tema yang diangkat dalam lomba karya film ini sangat tepat sekali di saat masyarakat setiap hari terjejali isu-isu politik.

 

"Politik kalau dipahami secara sembarangan berpotensi membuat kesenjangan, sedangkan budaya dan seni sangat berpotensi menjadi perekat. Film ini akan memunculkan memori tentang kekuatan budaya lokal yang disinergikan dengan ajaran Islam menjadi kekuatan pemersatu bangsa yang kokoh,"pungkasnya. 

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz