Daerah

Figur Harapan Pemimipin PCNU Jombang

NU Online  ·  Kamis, 22 September 2016 | 17:02 WIB

Figur Harapan Pemimipin PCNU Jombang

Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar.

Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Isrofil Amar menyebutkan tentang figur terbaik terkait pemimpin PCNU setempat yang hendak menggantikan dirinya pada konferensi cabang (Konfercab) tahun 2017 mendatang.

"Tentang figur yang layak sebagai Ketua Tanfidziyah, pertama adalah orang yang berpengalaman dalam organisasi," katanya kepada NU Online, Kamis (22/9/2016). Pengalaman tersebut dapat dilihat pada keaktifan pengurus dalam pengabdiannya kepada NU sebelumnya. "Makanya nanti ada syarat harus kader yang dipilih," imbuhnya.

Yang kedua, lanjut Kiai Isrofil, adalah memiliki jiwa kemasyarakatan yang baik. Seorang ketua dituntut untuk bisa bersikap santun, ramah serta bisa menyesuaikan dengan sejumlah situasi yang terjadi di masyarakat "Artinya figur yang bisa bergaul kemana-kemana," kata salah satu dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan Jombang itu.

Yang ketiga, jelas dia, adalah kader yang mencintai NU. Kepentingan pemimpin di organisasi Islam terbesar itu hanya semata-mata untuk menjaga keutuhan NU serta melanjutkan perjuangan muassis (pendiri). Hal ini dapat dilihat dalam visi misai dan tujuan secara umum NU didirikan, yakni berjuang untuk agama, bangsa (masyarakat) dan negara.

"Di NU tidak memiliki tendensi apa-apa, hanya karena cinta kepada NU. Jangan sampai memilih orang yang tendesius, ingin jadi Pengurus NU agar menjadi tenar, agar terkenal atau sebagai tambahan penghasilan," ungkapnya. Kiai Isrofil tak menafikan jika ada calon yang memiliki tujuan demikian. "Nanti kita bisa lihat sendiri," jelasnya

Yang keempat, katanya, adalah orang yang memiliki jiwa peduli kepada pengurus dan organisasinya. Menjadi pemimpin sudah seharusnya memperhatikan keberadaan organisasinya, juga beruapaya membuat  NU menjadi semakin besar. "Misalnya ada rapat atau kegiatan selalu menyempatkan. Kalau bahasn jawanya kober,"  pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)