Daerah

Festival Balon Diharapkan Jadi Destinasi Baru

NU Online  ·  Sabtu, 23 Juni 2018 | 08:00 WIB

Festival Balon Diharapkan Jadi Destinasi Baru

Festival balon udara Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Gelaran Festival Balon Udara di Kota Pekalongan diharapkan dapat menjadi magnet dan destinasi wisata baru di Kota Batik. Festival balon udara yang dilaksanakan sebagai solusi menjaga tradisi itu digelar oleh AirNav Indonesia bekerjasama dengan Pemkot Pekalongan pada Kamis (21/6) dan Jumat (22/6).

Sebanyak 12 tim, turut serta dalam penyelenggaraan festival balon hari pertama di Lapangan Kuripan Lor. Pada hari kedua, festival balon diikuti oleh 18 peserta dari berbagai kalangan. 

Balon udara berwarna warni yang diterbangkan dengan tambatan, mampu menyedot perhatian. Ribuan warga terpantau memadati lokasi penyelenggaraan festival.

Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih berharap, adanya festival balon udara tersebut bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Pekalongan khususnya untuk momen Syawalan. 

"Sehingga kami berharap kegiatan ini bisa digelar rutin setiap tahun bersama dengan AirNav, sehingga bisa menjadi tujuan wisata bagi masyarakat," harapnya.

Festival balon udara digelar sebagai solusi agar tradisi syawalan dengan penerbangan balon udara di Kota Pekalongan tidak hilang, namun juga tidak membahayakan penerbangan. 

"Keselamatan penerbangan menjadi perhatian utama bagi kita semua. Namun tradisi juga harus terjaga. Sehingga kegiatan ini bisa menjadi solusi alternatif agar keduanya dapat berjalan bersama," kata Sekda.

Ia juga berharap adanya festival balon udara dapat menjadi wadah kreativitas bagi masyarakat. Juga dapat mendorong munculnya komunitas-komunitas baru yang lebih kreatif, dan dapat mendukung upaya pengembangan Kota Pekalongan.

Manager Humas AirNav Indonesia, Yohannes HD Sirait menambahkan, festival balon udara diharapkan mampu menjadi tradisi baru bagi masyarakat Kota Pekalongan. 

Dengan digelar festival, maka tradisi dapat terwadahi sekaligus tidak membahayakan penerbangan. 

"Memang belum semua siap menerima. Kami juga memahami bahwa tradisi tidak mudah diubah. Namun dengan penyelenggaraan ini kami berharap semakin ada trust dari masyarakat dan menyadari bahwa kegiatan ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar," tuturnya.

Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menyambut baik gagasan menggelar festival balon udara di Pekalongan. Pasalnya, mayoritas warga yang menerbangkan balon udara adalah warga NU, sehingga diharapkan festival balon udara bisa menjadi solusi permasalahan kawasan udara Pekalongan selama ini.

"Saya berharap festival balon udara dapat meningkatkan daya kreatifitas warga nahdliyin di Kota Pekalongan khususnya setiap gelaran syawalan dihelat," ujar Rais PCNU Kota Pekalongan KH Zakaria Ansor, Jumat (22/6).

Ahmad Mufikin, salah satu peserta Festival Balon Udara dari Medono mengatakan bahwa adanya festival tersebut dapat memberikan solusi bagi masyarakat agar tetap dapat menjalankan tradisi. "Positif, karena masih bisa menjaga tradisi, namun aman bagi semua. Yang terpenting tradisi masih terjaga," katanya.

Mengenai balon udara yang diikutsertakan dalam festival, sudah sejak awal puasa lalu disiapkan. Biaya yang dibutuhkan mencapai Rp1 juta yang berasal dari iuran pemuda dan masyarakat.  "Semoga ke depan bisa lebih baik. Motivasi kami ikut di sini adalah untuk menjaga tradisi," tambah Mufikin.

Hal yang sama disampaikan Saparun, peserta dari Sapuro. Ia menyadari adanya bahaya jika balon udara dilepas. Sehingga melalui festival tersebut tradisi dan budaya masyarakat tetap terjaga dan tidak serta merta dilarang. "Harapannya ini diadakan tiap tahun agar menjadi solusi bagi masyarakat," tandasnya. (Nisa/Muiz)