Dalam rangka memeperingati hari lahir ke-66 Fatayat NU, Pimpinan Cabang Fatayat NU Jember, Jawa Timur, menyelenggarakan beberapa kegiatan yang dipusatkan di area Kantor PCNU Jember, Ahad (24/4).
“Kegiatan ini, sesuai dengan tema, berfokus kepada upaya membangun kesadaran perempuan untuk bangkit dari ketertindasan dan menjadi mandiri,” kata Ketua PC Fatayat NU Jember Rahmah Saidah.
Peringatan Harlah Fatayat NU yang dekat dengan momen Hari Kartini dan Hari Bumi ini Fatayat NU Jember menyelenggarakan aksi teatrikal yang mengkritisi peringatan hari Kartini yang sering dilakukan hanya dengan menggunakan simbol kebaya ataupun dengan lomba-lomba memasak, merias, merangkai bunga, seolah-olah ingin menegaskan bahwa lingkup kerja perempuan hanyalah di rumah tangga.
“Padahal yang diperjuangkan Kartini, yang juga adalah seorang Muslimah, pada saat itu adalah isu poligami dan kesetaraan pendidikan yang merupakan pintu keterlibatan perempuan untuk membebaskan dirinya dari ketertindasan,” ungkap Nurul Hidayah, ketua panitia pennyelenggara.
Selain itu terkait dengan hari bumi, dalam aksi teatrikal tersebut digambarkan bahwa perempuan dengan berbagai pilihan profesi bersama-sama bergandengan tangan untuk menjaga bumi dari kerusakan yang akan berdampak bagi kehidupan manusia.
Lebih dari seabad isu kesetaraan gender disuarakan oleh Kartini, namun kenyataanya sampai saat ini ketertindasan masih dialami perempuan hampir di semua lini kehidupan.
Konsepsi keluarga sakinah mawaddah, warrohmah dimaknai hanya sebatas materi, dimana laki-laki merasa boleh berpoligami hanya karena mampu mencukupi kebutuhan materi perempuan yang menjadi istri-istrinya. Perempuan seringkali tidak punya pilihan ketika konstruksi budaya yang dijaga oleh keluarganya memaksanya untuk menikah di usia muda, dan harus menanggung berbagai macam risikonya.
Selain aksi teatrikal, acara yang melibatkan segenap pengurus Fatayat NU dari tingkat ranting dan anak cabang se-Kabupaten Jember ini diawali dengan peluncuran website Fatayat NU Jember, pembacaan shalawat, lomba kreasi produk dari bahan bekas, bazar, pembacaan pernyataan sikap, dan orasi. (Anwari/Mahbib)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua