Daerah

Era Bonus Demografi, Pelajar NU Harus Kuasai Dakwah Media Sosial

Sab, 6 Februari 2021 | 01:00 WIB

Era Bonus Demografi, Pelajar NU Harus Kuasai Dakwah Media Sosial

Latihan Kader Utama (Lakmud) dan Konferensi Wilayah (Konferwil) IPPNU di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Dayamurni, Tulang Bawang Barat, Lampung. (Foto: Istimewa)

Tulang Bawang, NU Online
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini harus disikapi para pelajar dan kader muda NU dengan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas individu sehingga mampu memaksimalkannya untuk berdakwah. Di era digital saat ini, aktivitas dakwah sudah ramai dilakukan di dunia maya melalui fitur-fitur yang ada di internet khususnya media sosial.


Sebagai komunitas yang memang sudah akrab dan hidup di dunia digital, pelajar NU harus mampu mewarnai dunia maya dengan konten-konten positif. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat komunitas-komunitas di media sosial dan menguasai ‘pasar’ dakwah sehingga dunia maya penuh dengan nuansa Islam Rahmatan lil alamin.


“IPPNU harus bisa dan bahkan menguasai teknologi. Karena saat ini internet sudah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari. Oleh karena itu tidak ada salahnya para Youtuber-Youtuber bisa lahir dari IPPNU, tentunya kontennya yang menyebarluaskan Islam Rahmatan lil alamin ala Ahlussunnah wal jamaah,” kata Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Maskut Chandranegara, Jumat (5/2).


Maskut menambahkan bahwa pelajar NU juga harus mampu menduduki posisi strategis dalam dunia penyiaran dan jurnalisme seperti penyiar dan pembaca berita televisi, jurnalis TV, radio, media online dan media cetak. Jika ini mampu dicapai, maka syiar gerakan dakwah Islam Aswaja Annahdliyah akan menjadi lebih kuat dan terasa.


Apalagi jelas Maskut, pada tahun 2025 sampai 2030 adalah masa di mana akan terjadi ledakan usia produktif di Indonesia bahkan di seluruh dunia yang dikenal dengan istilah bonus demografi. Kader dan pelajar NU lah yang pasti menjumpai dan menjadi ‘pemain’ di era tersebut.


“Hanya orang- orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan lah yang bisa bersaing, sedang yang tidak, tentunya akan tersingkir secara alami,” tegas Maskut.


Oleh karenanya Maskut mengingatkan sedari dini agar para pelajar NU harus terus mengasah kemampuan diri, meraih prestasi akademik, dan intelektualitas. Dengan modal ini, ke depan warga NU akan tersebar di berbagai profesi dan tidak hanya tertarik pada dunia politik saja.

 

Paparan ini disampaikan Maskut di depan para pengurus dan anggota Ikatan Pelajaran Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam acara Latihan Kader Utama (Lakut) dan Konferensi Wilayah (Konferwil) IPPNU di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Dayamurni, Tulang Bawang Barat, Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai 5-7 Februari 2021.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR