Banyuwangi NU Online
Manajemen organisasi yang profesional mutlak diperlukan. Sebab, banyaknya massa tidak akan ada artinya tanpa manajemen yang kuat. Demikian disampaikan oleh Ketua PC Lazisnu Banyuwangi, Irfan Affandi saat ditemui di sela-sela Madrasah Amil NU Care - Lazisnu di Kantor MWC NU Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Ahad (16/9).
Menurutnya, salah satu tujuan acara tersebut adalah menyiapkan kader yang punya kemampuan dalam menata organisasi dan memasifkan program Koin Bakti NU Peduli Umat. Program ini adalah salah satu fund raising NU Care Lazisnu. Sehingga diharapkan kelak terwujud jamaah NU yang mandiri dalam pembiayaan kebutuhan dasar di bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
"Sebelum mereka menjalankan itu (Koin Bakti NU Peduli Umat) , diberikan pembekalan. Road show madrasah amil dari cabang penting dilakukan setiap MWC sebagai langkah konkrit untuk mengedukasinya dalam memanejemen,” urai Irfan.
Ia menambahkan, ada empat produk unggulan program NU Care Lazisnu Banyuwangi. Pertama adalah bantuan sembako, bantuan berobat, bantuan biaya melahirkan, bedah rumah, dan santunan duka untuk para dhuafa, yang dikemas dalam istilah program 'Dhabila' (Dhua'afaa Binaan Lazisnu). Kedua, pemberian bantuan beasiswa pendidikan untuk anak yatim. Program kedua ini dikenal dengan istilah 'Ayabila' (Anak Yatim Binaan Lazisnu).Sedangkan yang ketiga adalah Usaha Kreatif Binaan Lazisnu (Ukbila). Yaitu program pemberian bantuan modal wirausaha dhuafa.
“Terakhir, adalah Sekolah Pesantren Maju (SPM) berupa pemberian bantuan sarana prasarana dan tambahan bisyaroh TPQ/PAUD/TK milik NU," tutup Irfan.
Dalam program Koin Bakti NU Peduli Umat tersebut, setiap ranting NU diberi kuota minimal dapat 200 munfiq. Dari situlah kelak, pundi-pundi dana porgram itu bersumber. (M. Sholeh Kurniawan/Aryudi AR)